Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Bagaimana Cara Orang Jepang Split Bill Saat Nomikai?

Kompas.com - 17/02/2025, 10:05 WIB

Nomikai atau pesta minum bersama adalah bagian dari budaya kerja di Jepang.

Acara ini ajang bersantai sekaligus kesempatan bagi rekan kerja untuk membangun hubungan yang lebih dekat di luar lingkungan kantor.

Namun, bagaimana cara mereka membagi tagihan dalam acara ini?

Apalagi dengan beragam makanan dan minuman yang dipesan, sistem pembayarannya tidak selalu dibagi rata seperti di negara lain.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana orang Jepang membayar tagihan nomikai, terutama dalam lingkungan kerja, serta nilai budaya yang memengaruhi sistem ini.

Baca juga:

Ilustrasi nomikai yaitu pesta minum di Jepang; sering kali diselenggarakan di antara kolega, teman, atau kelompok sosial. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Ilustrasi nomikai yaitu pesta minum di Jepang; sering kali diselenggarakan di antara kolega, teman, atau kelompok sosial. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Mengenal Nomikai dalam Budaya Kerja Jepang

Nomikai adalah pertemuan sosial yang umumnya dilakukan setelah jam kerja, rekan kerja berkumpul untuk makan dan minum bersama.

Di Jepang, budaya kerja yang sangat hierarkis membuat interaksi antara senior dan junior di kantor menjadi cukup formal.

Nomikai memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berbicara lebih bebas dan membangun hubungan tanpa tekanan hierarki kantor yang terlalu kuat.

Meskipun suasananya lebih santai dibandingkan lingkungan kerja, tetap ada aturan tak tertulis dalam nomikai, seperti:

  • Menuangkan minuman untuk orang lain
    Mengisi gelas minuman untuk rekan kerja, terutama senior atau atasan, merupakan bentuk penghormatan.
  • Hierarki tetap berlaku
    Walaupun acara ini lebih kasual, posisi dalam kantor tetap berpengaruh terhadap cara duduk, topik pembicaraan, hingga sistem pembayaran tagihan.
  • Dianjurkan ikut
    Secara teknis, nomikai bukan acara wajib. Namun, karyawan yang sering absen dari acara ini bisa dianggap kurang berkomitmen dalam membangun hubungan dengan tim.

Nomikai
Nomikai

Jenis Nomikai dan Cara Pembayaran Tagihan

Secara umum, terdapat dua jenis nomikai di lingkungan kerja Jepang, yaitu nomikai formal dan nomikai santai.

1. Nomikai Formal

Nomikai formal biasanya diadakan dalam rangka perayaan atau acara resmi perusahaan, seperti:

  • Perayaan pencapaian target bisnis
  • Penyambutan karyawan baru
  • Perayaan setelah menyelesaikan proyek besar

Bagaimana Sistem Pembayarannya?

  • Biaya biasanya sudah dianggarkan oleh perusahaan, sehingga karyawan tidak perlu membayar atau hanya perlu membayar dalam jumlah kecil.
  • Pembayaran sering kali dikoordinasikan oleh karyawan junior yang bertanggung jawab mengatur tempat, reservasi, serta anggaran.

2. Nomikai Santai

Nomikai santai lebih spontan dan tidak didanai oleh perusahaan. Biasanya, acara ini diadakan setelah jam kerja, setelah rapat besar, atau setelah acara tim lainnya.

Bagaimana Sistem Pembayarannya?

  • Tidak dibagi rata – Berbeda dengan sistem patungan di negara lain, di Jepang tagihan tidak selalu dibagi sama rata.
  • Senior membayar lebih banyak – Karyawan yang lebih senior, seperti manajer atau supervisor, biasanya membayar lebih banyak atau bahkan menanggung seluruh tagihan.
  • Junior membayar lebih sedikit – Karyawan baru atau yang masih junior biasanya hanya membayar sebagian kecil atau tidak membayar sama sekali.

Split Bill dalam Nomikai Santai

Sulit untuk membagi tagihan berdasarkan konsumsi masing-masing karena makanan dan minuman biasanya dipesan bersama untuk seluruh grup.

Oleh karena itu, sistem pembayaran lebih mempertimbangkan struktur hierarki di kantor.

  • Senior membayar lebih banyak sebagai bentuk tanggung jawab dan dukungan kepada junior.
  • Junior, terutama yang baru bergabung, sering kali tidak dikenakan biaya atau hanya membayar sedikit.
  • Orang yang mengatur nomikai (biasanya karyawan junior) bertanggung jawab mengumpulkan uang dari peserta dan membayar tagihan ke restoran.

Di era digital, banyak karyawan mulai menggunakan aplikasi seperti Warikan Tool atau Cocktail Fee untuk menghitung pembagian tagihan berdasarkan posisi atau jabatan dalam kantor, sehingga lebih praktis dan transparan.

Nilai Budaya di Balik Pembagian Tagihan Nomikai

Sistem pembayaran nomikai bukan hanya tentang membagi tagihan, tetapi juga mencerminkan nilai budaya Jepang yang lebih dalam, seperti:

  • Hubungan Senpai-Kohai (Senior-Junior)
    Senior bertanggung jawab untuk membimbing dan mendukung junior, termasuk dalam hal pembayaran saat acara sosial.
  • Harmoni Kelompok (Wa)
    Jepang sangat mengutamakan keharmonisan dalam kelompok, sehingga sistem pembagian tagihan dirancang agar tidak menimbulkan konflik atau perasaan tidak nyaman di antara peserta.
  • Membangun Hubungan di Luar Kantor
    Nomikai bukan hanya ajang untuk minum dan makan bersama, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat hubungan kerja yang lebih baik dan membangun rasa kebersamaan.

Tips Ikut Nomikai untuk Karyawan Baru

Bagi yang baru pertama kali mengikuti nomikai, berikut beberapa tips yang dapat membantu agar lebih memahami budaya ini:

  • Selalu menawarkan untuk menuangkan minuman bagi senior sebelum mengisi gelas sendiri.
  • Perhatikan bagaimana rekan kerja lain bersikap dan ikuti pola yang sama agar tidak melanggar etiket.
  • Manfaatkan kesempatan ini untuk membangun hubungan lebih baik dengan rekan kerja dan memahami budaya kerja di Jepang secara langsung.

Baca juga:

Kesimpulan

Nomikai menjadi bagian penting dari budaya kerja di Jepang yang memberikan kesempatan bagi karyawan untuk bersantai, membangun hubungan, dan berinteraksi di luar kantor. 

Sistem pembayaran dalam nomikai mengikuti hierarki kantor.

Senior biasanya membayar lebih banyak atau bahkan menanggung seluruh biaya, sedangkan junior membayar lebih sedikit atau tidak sama sekali.

Bagi karyawan baru, mengikuti nomikai bisa menjadi pengalaman berharga untuk lebih memahami budaya kerja di Jepang dan mempererat hubungan dengan rekan kerja.

Jika ada kesempatan, tidak ada salahnya mencoba ikut serta dalam nomikai berikutnya untuk merasakan langsung atmosfernya.

Ulasan di atas disampaikan oleh GAS kun, WNI yang kerja di Tokyo. Hobinya bermain badminton, mendengarkan musik anime dan rock, serta belajar Bahasa Jepang.

Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Februari 2025)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.