Ada pepatah yang mengatakan, “Tidak ada makanan yang lebih enak dari masakan ibu”.
Pepatah ini terasa sangat relevan saat tinggal jauh dari rumah, momen makan bersama keluarga menjadi kenangan yang dirindukan.
Bagi banyak orang, hal ini seringkali memicu rasa homesick.
Namun, Ifah berhasil menemukan cara untuk membuat masakan di Jepang tetap terasa seperti masakan dari Indonesia.
Dari memasak di dapur asrama hingga berbagi makanan dengan teman-teman, Ifah berbagi pengalaman dan tipsnya untuk menikmati masakan Indonesia di negeri orang.
Memasak di dapur asrama adalah aktivitas sehari-hari bagi Ifah dan teman-teman asramanya. Kami bertanya kepadanya bagaimana rasanya memasak di sana.
“Di asrama, kami tidak bisa menggunakan dapur kapan saja. Ada jadwal yang harus diikuti, dan kami mengisi jadwal itu melalui formulir. Tapi sebenarnya tidak terlalu ketat kamu bisa memakainya lebih dari sekali seminggu kalau tidak ada yang sedang menggunakan, dan waktu maksimalnya dua jam sehari," papar Ifah.
"Tapi kenyataannya, kami sering pesan jadwal untuk satu orang, lalu mengundang yang lain untuk masak bareng atau membantu. Biasanya, masing-masing akan memasak makanannya sendiri, lalu nanti kita makan bersama dan berbagi masakan,” jelas Ifah.
Suasana memasak bersama ini membuat kegiatan sehari-hari menjadi momen sosial yang menyenangkan, mempererat hubungan antar penghuni asrama.
Baca juga:
Ifah lebih suka memasak makanan yang mudah dibuat tetapi tetap penuh cita rasa.