Program Technical Intern Training Program (TITP) memberikan kesempatan bagi tenaga kerja Indonesia untuk magang di berbagai sektor industri di Jepang.
Pada tahun fiskal 2023, sebanyak 74.879 peserta magang asal Indonesia tersebar di berbagai industri.
Riset yang dilakukan pada Maret 2024 itu menunjukkan bahwa terdapat lima sektor industri yang mencatatkan jumlah peserta magang Indonesia tertinggi, yaitu konstruksi, manufaktur makanan, mesin dan logam, pertanian, serta perikanan.
Industri konstruksi menjadi sektor dengan jumlah peserta magang asal Indonesia terbanyak, mencapai 27.346 orang.
Peserta magang di sektor ini memainkan peran penting dalam berbagai proyek pembangunan di Jepang.
Sebagian besar dari mereka terlibat dalam pekerjaan pengecoran beton, pemasangan rangka baja, scaffolding, hingga pemasangan pipa dan sistem pendingin.
Pekerjaan scaffolding atau pekerjaan di ketinggian menjadi bidang dengan jumlah peserta terbesar, yaitu 9.237 orang.
Mereka berkontribusi dalam pemasangan dan pemeliharaan perancah bangunan.
Selain itu, ada 4.278 peserta yang terlibat dalam pengecoran beton yang bertanggung jawab dalam pembuatan struktur bangunan.
Sementara, 3.148 peserta bekerja dalam pemasangan rangka baja gedung bertingkat dan fasilitas industri.
Lalu, pemasangan pipa dan sistem pendingin, yang dikerjakan oleh 961 peserta, menjadi bagian penting dalam memastikan sistem utilitas bangunan berjalan dengan baik.
Baca juga:
Selain konstruksi, industri manufaktur makanan juga menjadi salah satu sektor utama yang menerima peserta magang Indonesia, dengan jumlah mencapai 8.623 orang.
Peserta magang di sektor ini berperan dalam berbagai proses produksi makanan, termasuk pengolahan unggas, produksi makanan laut beku dan kering, pembuatan roti dan kue, serta produksi makanan siap saji.
Dari jumlah tersebut, 3.158 peserta bekerja dalam produksi makanan siap saji, sedangkan 2.128 peserta terlibat dalam pengolahan makanan laut beku dan kering.
Selain itu, pengolahan unggas dijalani oleh 820 peserta, berfokus pada pemrosesan dan distribusi produk daging unggas.
Sementara itu, terdapat 768 peserta magang pembuatan roti dan kue yang bertanggung jawab dalam produksi dan pengemasan produk bakery.
Sementara itu, industri mesin dan logam menjadi sektor ketiga dengan jumlah peserta magang Indonesia terbanyak, yaitu 8.897 orang.
Peserta magang di bidang ini bekerja dalam berbagai pekerjaan teknis seperti pengelasan, pemrosesan logam, dan perawatan mesin.
Bidang pengelasan menyerap 3.264 peserta, sedangkan 1.554 peserta bekerja dalam pemrosesan logam dan pengepresan.
Selain itu, 742 peserta terlibat dalam perawatan dan inspeksi mesin, yang berfokus pada pemeliharaan dan pemeriksaan kelayakan mesin industri.
Baca juga:
Di sektor pertanian, sebanyak 6.218 peserta magang terlibat dalam berbagai aspek produksi pangan dan peternakan.
Budi daya tanaman pertanian menjadi bidang dengan 4.947 peserta yang bertugas dalam produksi tanaman pangan dan hortikultura.
Sementara itu, 1.271 peserta bekerja di bidang peternakan, yang mencakup pemeliharaan hewan ternak serta pengolahan hasil peternakan.
Sektor perikanan juga menjadi tujuan bagi peserta magang Indonesia, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan sektor lain yang disebut di atas.
Sebanyak 1.510 peserta magang bekerja dalam penangkapan ikan di laut serta budi daya perikanan.
Dari jumlah tersebut, 940 peserta terlibat dalam penangkapan ikan di laut dan pengolahan hasil laut.
Sementara 570 peserta bekerja dalam budi daya perikanan yang berfokus pada pengelolaan kolam dan tambak ikan untuk memenuhi kebutuhan industri perikanan Jepang.
Buat kamu yang berminat mengikuti magang teknis di Jepang, bisa membaca tautan ini.
Sumber:
View this post on Instagram