Lalu, pemasangan pipa dan sistem pendingin, yang dikerjakan oleh 961 peserta, menjadi bagian penting dalam memastikan sistem utilitas bangunan berjalan dengan baik.
Baca juga:
Selain konstruksi, industri manufaktur makanan juga menjadi salah satu sektor utama yang menerima peserta magang Indonesia, dengan jumlah mencapai 8.623 orang.
Peserta magang di sektor ini berperan dalam berbagai proses produksi makanan, termasuk pengolahan unggas, produksi makanan laut beku dan kering, pembuatan roti dan kue, serta produksi makanan siap saji.
Dari jumlah tersebut, 3.158 peserta bekerja dalam produksi makanan siap saji, sedangkan 2.128 peserta terlibat dalam pengolahan makanan laut beku dan kering.
Selain itu, pengolahan unggas dijalani oleh 820 peserta, berfokus pada pemrosesan dan distribusi produk daging unggas.
Sementara itu, terdapat 768 peserta magang pembuatan roti dan kue yang bertanggung jawab dalam produksi dan pengemasan produk bakery.
Sementara itu, industri mesin dan logam menjadi sektor ketiga dengan jumlah peserta magang Indonesia terbanyak, yaitu 8.897 orang.
Peserta magang di bidang ini bekerja dalam berbagai pekerjaan teknis seperti pengelasan, pemrosesan logam, dan perawatan mesin.
Bidang pengelasan menyerap 3.264 peserta, sedangkan 1.554 peserta bekerja dalam pemrosesan logam dan pengepresan.
Selain itu, 742 peserta terlibat dalam perawatan dan inspeksi mesin, yang berfokus pada pemeliharaan dan pemeriksaan kelayakan mesin industri.