Program Pemagangan Teknis (Technical Intern Training Program/TITP) adalah inisiatif yang diperkenalkan oleh Jepang pada tahun 1993.
Tujuan program ini untuk tujuan mentransfer keterampilan, teknologi, dan pengetahuan kepada negara berkembang melalui penerimaan individu dari negara tersebut untuk jangka waktu tertentu.
Per Maret 2021, TITP mencakup 84 kategori pekerjaan dan 156 jenis operasi di berbagai sektor. Misalnya, manufaktur, konstruksi, pertanian, dan pengolahan makanan.
Cek daftar kejuruan magang ke Jepang untuk informasi kategori pekerjaan selengkapnya.
Proses pendaftaran dalam TITP melibatkan beberapa tahapan utama sebagai berikut:
Peserta dipilih oleh organisasi pengirim yang telah mendapat izin di negara asalnya.
Organisasi ini bertanggung jawab untuk merekrut individu yang memenuhi kriteria program dan memiliki motivasi untuk memperoleh keterampilan teknis di Jepang.
Peserta yang telah lolos seleksi menjalani pelatihan di negara asal.
Hal itu termasuk pelatihan bahasa Jepang, orientasi budaya, serta pengenalan dasar terkait bidang pekerjaan yang akan mereka jalani.
Setelah tiba di Jepang, peserta akan ditempatkan di organisasi supervisi yang dapat berupa perusahaan individu atau organisasi nirlaba yang bekerja sama dengan perusahaan tuan rumah.
Organisasi supervisi bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan lebih lanjut dan dukungan kepada peserta agar mereka dapat beradaptasi dan memperoleh keterampilan secara efektif.
Cek proses seleksi pemagangan ke Jepang untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Program TITP memiliki tiga tahapan utama dengan durasi pelatihan maksimal lima tahun, yaitu:
Tahap awal ini berlangsung selama satu tahun, di mana peserta mempelajari keterampilan dasar serta memperoleh pengetahuan umum terkait bidang kerja mereka.
Setelah menyelesaikan tahap pertama, peserta dapat melanjutkan ke tahap ini selama dua tahun.
Fokus pada pelatihan yang lebih mendalam dan praktis guna meningkatkan kompetensi mereka.
Untuk peserta yang ingin memperdalam keterampilan mereka lebih lanjut, tersedia tahap lanjutan selama dua tahun tambahan.
Peserta harus lulus ujian keterampilan tertentu serta memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh program.
Sepanjang program, peserta diwajibkan mengikuti berbagai uji keterampilan guna melanjutkan ke tahap berikutnya.
Setelah menyelesaikan seluruh program, peserta diharapkan kembali ke negara asal mereka dan menerapkan keterampilan serta pengetahuan yang telah diperoleh selama pelatihan di Jepang.
Baca juga:
Biaya program pemagangan ke Jepang yang diselenggarakan melalui kerja sama Kemnaker dengan IM Japan berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.
Hal itu disampaikan oleh Analis Kebijakan Ahli Muda/Koordinator Penyelenggaraan Pemagangan Luar Negeri Kemnaker, Buchari kepada Ohayo Jepang pada Jumat (20/9/2024).
Di sisi lain, biaya untuk ikut program pemagangan ke Jepang melalui LPK-SO rata-rata antara Rp 25 juta sampai Rp 35 juta.
Ia juga menjelaskan bahwa terdapat dua skema pembayaran bagi peserta. Ada dana talangan, di mana biaya dibayarkan setelah peserta diberangkatkan ke Jepang.
Selain itu, peserta bisa mencicil biaya selama pelatihan pra-pemberangkatan, dengan pelunasan sebelum keberangkatan.
Biaya yang dibayarkan peserta dialokasikan untuk berbagai keperluan selama proses persiapan dan pelatihan, termasuk:
Buchari menegaskan bahwa seluruh biaya ini diperuntukkan bagi kebutuhan peserta sendiri guna memastikan kesiapan mereka sebelum memulai pemagangan di Jepang.
Peserta magang teknis akan mendapatkan tunjangan dan uang saku sebagai berikut:
Sumber:
View this post on Instagram