Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Valentine di Jepang, Cewek Kasih Cokelat untuk Pasangan sampai Diri Sendiri

Kompas.com - 10/02/2025, 14:10 WIB

Hari Valentine di Jepang memiliki tradisi unik yang berbeda dari perayaan di negara Barat.

Perayaan ini mencerminkan dinamika hubungan dalam masyarakat Jepang dengan kebiasaan khusus dan makna sosial yang mendalam.

Tradisi Memberi Cokelat pada Hari Valentine

Perempuan menunjukkan perasaan mereka dengan memberikan cokelat kepada laki-laki pada Hari Valentine di Jepang.

Kebiasaan ini mulai populer sejak 1950-an, dipengaruhi oleh perusahaan cokelat yang mempromosikan perayaan tersebut.

Pemberian cokelat pada Valentine’s Day di Jepang memiliki beberapa kategori, tergantung pada hubungan antara pemberi dan penerima.

1. Giri-choco (義理チョコ): Cokelat Tanda Terima Kasih

Giri-choco secara harfiah artinya cokelat kewajiban atau bisa juga disebut cokelat tanda terima kasih.

Cokelat itu diberikan kepada rekan kerja laki-laki, atasan, atau kenalan sebagai tanda penghargaan dan untuk menjaga hubungan harmonis dalam lingkup kerja.

2. Honmei-choco (本命チョコ): Cokelat Cinta Sejati

Honmei-choco diberikan kepada pasangan romantis, seperti pacar atau suami.

Banyak perempuan Jepang membuat sendiri honmei-choco untuk menunjukkan ketulusan mereka pada pasangan.

Perempuan di Jepang memberikan cokelat kepada rekan kerja, pasangan, teman, maupun diri sendiri. Masing-masing bentuk pemberian cokelat itu punya istilah tersendiri.
Perempuan di Jepang memberikan cokelat kepada rekan kerja, pasangan, teman, maupun diri sendiri. Masing-masing bentuk pemberian cokelat itu punya istilah tersendiri.

3. Tomo-choco (友チョコ): Cokelat Persahabatan

Tomo-choco dipertukarkan di antara teman perempuan sebagai bentuk solidaritas dan persahabatan.

4. Jibun-choco (自分チョコ): Cokelat untuk Diri Sendiri

Jibun-choco merupakan cokelat yang dibeli perempuan untuk dinikmati sendiri, mencerminkan konsep self-love dan penghargaan terhadap diri sendiri.

Baca juga:

Perempuan di Jepang memberikan cokelat kepada rekan kerja, pasangan, teman, maupun diri sendiri. Masing-masing bentuk pemberian cokelat itu punya istilah tersendiri.
Perempuan di Jepang memberikan cokelat kepada rekan kerja, pasangan, teman, maupun diri sendiri. Masing-masing bentuk pemberian cokelat itu punya istilah tersendiri.

Fakta Menarik Seputar Valentine di Jepang

1. White Day: Balasan di Bulan Maret

Pada 14 Maret, Jepang merayakan White Day, saat inilah laki-laki membalas pemberian cokelat dari Hari Valentine dengan memberikan permen atau hadiah kepada perempuan.

Tradisi ini diperkenalkan oleh Asosiasi Industri Permen Nasional Jepang pada 1980-an.

2. Menurunnya Tradisi Giri-choco

Dalam beberapa tahun terakhir, praktik memberikan giri-choco mulai berkurang.

Banyak perempuan merasa terbebani dengan kewajiban ini.

Beberapa perusahaan bahkan melarang praktik tersebut demi mengurangi tekanan pada karyawan perempuan.

3. Dampak Ekonomi bagi Industri Cokelat

Valentine’s Day menjadi momen besar bagi industri cokelat di Jepang.

Perusahaan cokelat melaporkan bahwa setengah dari total penjualan tahunan mereka terjadi selama periode ini.

Tradisi Valentine di Jepang mencerminkan romantisme sekaligus nilai sosial seperti apresiasi timbal balik dan harmoni dalam hubungan personal maupun profesional.

Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Februari 2025)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.