Hari Valentine di Jepang memiliki tradisi unik yang berbeda dari perayaan di negara Barat.
Perayaan ini mencerminkan dinamika hubungan dalam masyarakat Jepang dengan kebiasaan khusus dan makna sosial yang mendalam.
Perempuan menunjukkan perasaan mereka dengan memberikan cokelat kepada laki-laki pada Hari Valentine di Jepang.
Kebiasaan ini mulai populer sejak 1950-an, dipengaruhi oleh perusahaan cokelat yang mempromosikan perayaan tersebut.
Pemberian cokelat pada Valentine’s Day di Jepang memiliki beberapa kategori, tergantung pada hubungan antara pemberi dan penerima.
Giri-choco secara harfiah artinya cokelat kewajiban atau bisa juga disebut cokelat tanda terima kasih.
Cokelat itu diberikan kepada rekan kerja laki-laki, atasan, atau kenalan sebagai tanda penghargaan dan untuk menjaga hubungan harmonis dalam lingkup kerja.
Honmei-choco diberikan kepada pasangan romantis, seperti pacar atau suami.
Banyak perempuan Jepang membuat sendiri honmei-choco untuk menunjukkan ketulusan mereka pada pasangan.
Tomo-choco dipertukarkan di antara teman perempuan sebagai bentuk solidaritas dan persahabatan.