Jepang memiliki daya tarik unik berupa pulau yang dihuni oleh banyak kucing, atau biasa disebut neko no shima.
Dari sekian banyak pulau kucing, Pulau Aoshima di Prefektur Ehime menjadi yang paling terkenal.
Dengan kucing yang jauh lebih banyak daripada penduduknya, pulau ini adalah destinasi impian bagi para pencinta kucing.
Setibanya di Aoshima, kamu akan langsung disambut oleh kucing-kucing yang ramah.
Hingga beberapa tahun lalu, populasi kucing di pulau ini mencapai sekitar 200 ekor, jauh melebihi jumlah penduduk manusianya yang hanya segelintir.
Sebagian besar kucing di sini adalah tabby jingga dan cokelat, serta calico.
Kamu bisa berjalan santai bersama kucing, duduk menikmati pemandangan Laut Seto, atau bermain dengan mereka menggunakan mainan yang kamu bawa sendiri.
Baca juga:
Pulau ini dulunya desa nelayan yang sibuk, terkenal dengan hasil tangkapan ikan sarden.
Kucing di sini bertugas mengendalikan populasi tikus yang sering merusak peralatan nelayan.
Seiring waktu, aktivitas perikanan menurun, penduduk mulai pindah ke wilayah lain. Namun, kucing-kucing tetap tinggal dan berkembang biak.
Pada awalnya, pulau ini hanya dikenal oleh segelintir pencinta kucing.
Namun, berkat internet dan foto-foto yang tersebar di media sosial, popularitas Aoshima meroket hingga menjadi destinasi wisata unik bagi turis lokal dan asing.
Sebelum berkunjung, ada beberapa hal penting yang perlu kamu ketahui agar perjalananmu berjalan lancar.
Pulau ini tidak memiliki fasilitas seperti toko, kafe, penginapan, atau mesin penjual otomatis (vending machine).
Pastikan membawa makanan, minuman, dan perlengkapan pribadi, serta selalu bawa kembali sampahmu.
Meskipun Aoshima dikenal sebagai pulau kucing, ini bukan lokasi wisata komersial. Hormati penduduk lokal yang sebagian besar adalah lansia.
Kucing-kucing di Aoshima diberi makan setiap hari oleh penduduk lokal, jadi mereka tidak akan meminta-minta.
Kamu diperbolehkan memberi makan di area tertentu dengan makanan kucing dalam porsi kecil.
Berinteraksi dengan kucing akan lebih menyenangkan jika kamu membawa mainan seperti tali atau bola kecil.
Meskipun menjadi destinasi populer, Aoshima menghadapi tantangan besar.
Pada 2018, otoritas lokal bersama Ehime Prefecture Veterinary Medical Association, melaksanakan program sterilisasi massal untuk mengendalikan populasi kucing.
Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi ketika penduduk terakhir meninggalkan pulau.
Saat ini, populasi kucing di Pulau Aoshima telah menurun. Namun, bagaimana pun kucing-kucing di Aoshima bergantung pada manusia untuk bertahan hidup.
Pulau ini juga menghadapi krisis demografi yang serupa dengan banyak wilayah pedesaan di Jepang.
Setelah Perang Dunia II, hampir 900 orang tinggal di Aoshima, tetapi jumlah itu terus menurun.
Pada 2017, hanya tersisa 13 penduduk, dan kini hanya 4 orang yang tinggal di pulau ini.
Saat ini, seorang penduduk Pulau Aoshima yang dikenal sebagai "Cat Mama" merawat para kucing.
Ia menyiapkan makanan kucing sepanjang tahun demi memastikan mereka tidak kelaparan.
"Cat Mama" bahkan membersihkan kotoran kucing setiap hari dari jalanan seluruh pulau seluas 0,49 kilometer itu.
Aoshima dapat diakses dengan feri selama 35 menit dari Pelabuhan Nagahama di Kota Ozu, Prefektur Ehime.
Namun, perlu diingat bahwa jadwal feri dirancang untuk penduduk lokal, bukan wisatawan, sehingga perjalanan bisa dibatalkan saat cuaca buruk.
Pulau Aoshima menjadi surga pencinta kucing. Namun, kamu harus menaati aturan dan menghormati penduduk lokal.
Pasalnya, pulau ini berupa komunitas kecil, bukan destinasi wisata komersial.
Menurunnya jumlah penduduk menjadikan masa depan Aoshima sebagai "pulau kucing" sangat bergantung pada perhatian dan dukungan wisatawan yang berkunjung.
Sumber:
View this post on Instagram