Salah satunya adalah dengan memasak makanan yang biasa dimasak oleh ibunya di Indonesia.
“Ketika saya kangen rumah, saya coba masak makanan yang sering dibuat ibu. Meskipun rasanya tidak sama persis, setidaknya itu sedikit mengobati kerinduan saya,” kata Ifah, mengenang kenangan manis dari rumah.
Selain itu, Ifah juga merasa beruntung karena banyak bahan makanan di Jepang yang ia butuhkan untuk memasak masakan Indonesia, terutama rempah-rempah.
Meskipun rasanya mungkin sedikit berbeda, ia tetap bisa menemukan kenyamanan dalam masakan yang familiar.
Perjalanan Ifah di Jepang baru saja dimulai, dan tantangan serta peluang yang dihadapi akan terus berkembang.
Harapannya yang sederhana ternyata membawa banyak kejutan—baik yang menyenangkan maupun yang menguji ketahanan dirinya.
Meski demikian, Ifah tetap melangkah dengan optimisme, berusaha melakukan yang terbaik di setiap langkah, dan menerima kenyataan dengan lapang dada.
“Kehidupan di Jepang memang tidak mudah, tapi saya merasa ini adalah kesempatan besar untuk belajar dan berkembang. Saya berharap bisa terus memperbaiki diri, dan suatu hari nanti kembali dengan pengalaman yang berharga,” tutup Ifah, penuh semangat.
Stay tuned untuk artikel-artikel berikutnya dalam seri ini!
Kita akan terus mengikuti perjalanan Ifah di Jepang, menjelajahi tantangan baru, dan melihat bagaimana ia terus beradaptasi dengan kehidupan dan pekerjaan di Negeri Matahari Terbit.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Desember 2024)
View this post on Instagram