Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Gaji & Benefit

Bonus Kerja di Jepang Cair 2 Kali dalam Setahun, Lebih dari Rp 50 Juta

Kompas.com - 26/12/2024, 09:10 WIB

Sistem bonus memainkan peranan penting dalam budaya kerja Jepang untuk memotivasi karyawan dan menghargai kontribusi mereka.

Berbeda dengan beberapa negara di mana bonus jarang diberikan atau jumlahnya sedikit, sistem bonus dua kali setahun di Jepang merupakan bagian penting dari struktur gaji. 

Bonus tidak hanya memberikan penghargaan finansial, tetapi juga berfungsi sebagai alat yang ampuh untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, meningkatkan kepuasan kerja, dan mendorong kinerja yang konsisten sepanjang tahun.

Bonus musim panas dan musim dingin

Uniknya sistem bonus Jepang adalah strukturnya yang dibayarkan dua kali setahun, biasanya pada musim panas dan dingin.

Jumlah bonus ini tergantung pada ukuran perusahaan dan kinerja karyawan (di beberapa perusahaan).

Sistem ini menjadikan bonus sebagai kombinasi antara penghargaan finansial dan alat motivasi, mendorong karyawan untuk berprestasi dan menetapkan target yang lebih tinggi.

Ilustrasi orang bekerja di bidang konstruksi.
Ilustrasi orang bekerja di bidang konstruksi.

Jumlah bonus kerja di Jepang

Melihat data laporan bonus musim panas Jepang pada 2009, terdapat perbedaan signifikan dalam jumlah pembayaran tergantung pada ukuran perusahaan dan industrinya.

Rata-rata bonus musim panas per karyawan sebesar 532.661 yen.

Namun, angka ini sangat bervariasi menurut skala usaha dengan rincian berikut:

  • Perusahaan dengan 5.000 karyawan atau lebih: 750.430 yen
  • Perusahaan dengan 1.000 hingga 4.999 karyawan: 578.409 yen
  • Perusahaan dengan 300 hingga 999 karyawan: 452.397 yen
  • Perusahaan dengan 100 hingga 299 karyawan: 372.789 yen

Berdasarkan industrinya, bonus musim panas tertinggi didapatkan di sektor-sektor seperti:

  • Listrik, gas, panas bumi, dan air: 811.639 yen
  • Keuangan dan asuransi: 731.045 yen
  • Pertambangan, penggalian batu, dan pengambilan kerikil: 727.914 yen

Sementara bonus terendah ditemukan di sektor seperti:

  • Kesehatan dan kesejahteraan: 233.091 yen
  • Akomodasi dan layanan makanan: 280.756 yen
  • Jasa dan hiburan terkait gaya hidup: 311.843 yen

Mengingat pertumbuhan ekonomi dan inflasi sejak 2009, kemungkinan besar angka bonus saat ini jauh lebih tinggi.

Ini mencerminkan kenaikan biaya hidup dan semakin pentingnya kesejahteraan karyawan.

Baca juga:

Sejumlah pekerja berjalan di depan Pintu Keluar Utara Marunouchi Stasiun Tokyo.
Sejumlah pekerja berjalan di depan Pintu Keluar Utara Marunouchi Stasiun Tokyo.

Beda sistem bonus di Indonesia vs. Jepang

Sebagai seseorang yang pernah bekerja di Jepang dan Indonesia, saya merasakan langsung perbedaan pemberian bonus.

Di Indonesia, bonus biasanya dibayarkan setahun sekali. Jumlahnya sangat tergantung pada kebijakan perusahaan yang mungkin mempertimbangkan kinerja tim atau pencapaian individu.

Di pengalaman saya sebelumnya di Indonesia, sistem bonus langsung dikaitkan dengan kinerja individu.

Manajer akan melakukan evaluasi tahunan, menetapkan skor kinerja yang menentukan pembayaran bonus.

Karyawan dengan skor tinggi menerima bonus lebih besar, sedangkan yang nilainya rendah menerima bonus lebih kecil.

Sebaliknya, sistem bonus dua kali setahun di Jepang memastikan karyawan diberi penghargaan lebih teratur sepanjang tahun.

Hal itu memotivasi mereka untuk mempertahankan tingkat kinerja yang stabil. 

Bonus musim panas dan dingin didasarkan pada kinerja, sehingga penting bagi karyawan untuk terus berusaha mencapai yang terbaik.

Karyawan berprestasi tinggi dapat mengharapkan kerja keras mereka tercermin dalam evaluasi yang lebih tinggi dan, karenanya, bonus yang lebih besar.

Ilustrasi karyawan di Jepang berangkat kerja
Ilustrasi karyawan di Jepang berangkat kerja

Perusahaan Jepang Peduli Kesejahteraan Karyawan

Data terbaru dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang menyoroti tren positif dalam distribusi bonus musim panas pada tahun 2024.

Menurut laporan terbaru, 88,1% perusahaan telah atau berencana untuk membayar bonus, naik dari 86% pada tahun sebelumnya.

Sebaliknya, hanya 6,5% perusahaan yang melaporkan tidak akan menawarkan bonus tahun ini, sedikit peningkatan dari 6,9% tahun lalu.

Selain itu, persentase perusahaan yang belum memutuskan jumlah bonus mereka turun dari 4,9% menjadi 3,9%.

Angka tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan Jepang terus menawarkan bonus dan mencerminkan kesadaran yang semakin tinggi tentang pentingnya kesejahteraan karyawan.

Dengan konsisten menawarkan bonus, perusahaan tidak hanya menghargai kerja keras tetapi juga menumbuhkan kepuasan kerja, loyalitas, dan rasa aman di antara karyawan mereka.

Sistem bonus dua tahunan Jepang berfungsi sebagai insentif finansial dan alat motivasi bagi karyawan.

Dengan menghargai kinerja secara teratur, ini mendorong peningkatan berkelanjutan, penetapan tujuan, dan dedikasi. 

Sistem ini, dipasangkan dengan tren historis dan terkini dalam pembayaran bonus, menunjukkan komitmen Jepang terhadap kesejahteraan karyawan.

Komitmen ini terus berkembang seiring perusahaan berupaya memenuhi lanskap ekonomi yang berubah.

Peningkatan tren perusahaan yang menawarkan bonus semakin menggarisbawahi dedikasi Jepang untuk menghargai kinerja karyawan.

Sistem bonus Jepang itu juga dapat dijadikan inspirasi bagi negara lain dalam meningkatkan kepuasan dan produktivitas karyawan.

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.