Shirakawa-go, sebuah desa di lembah Sho, Jepang, dikenal dengan ruma tradisional bergaya gassho yang memiliki daya tarik unik.
Terletak di kaki Gunung Haku, desa ini terkenal dengan salju tebal yang turun setiap musim dingin. Menjadikannya atraksi utama wisatawan Indonesia.
Gaya arsitektur gassho, yang dikenal dengan atap miring yang menyerupai tangan yang sedang berdoa, menjadi ciri khas kawasan ini.
Simak ulasan ini untuk mengetahui makna rumah tradisional gassho-zukuri di Shirakawa-go yang termasuk sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Melansir situs web Shirakawa Village Office, rumah tradisional di Shirakawa-go dibangun dengan gaya gassho, nama ini diambil dari bentuk atapnya yang miring tajam.
Gassho dalam bahasa Jepang berarti “tangan berdoa” dan atap rumah ini memang terlihat seperti dua tangan yang disatukan.
Atap miring ini sangat berguna untuk menghindari timbunan salju yang dapat merusak rumah.
Selain itu, dinding rumah yang terbuat dari kayu ini memiliki sudut sedikit keluar agar tetap kering meski hujan turun.
Gaya rumah ini merupakan hasil adaptasi terhadap lingkungan dan iklim di sekitar Shirakawa-go.
Salju yang lebat menjadi tantangan bagi penduduk setempat. Maka, desain atap yang curam mampu mencegah salju menumpuk dan merusak struktur rumah.