Setelah pidato selesai, semua orang mengangkat gelas serentak sambil berkata, “Otsukaresamadesu!” (Terima kasih atas kerja kerasmu!).
Baca juga:
Bonenkai, jika diterjemahkan secara harfiah, berarti “pesta akhir tahun” atau “pesta untuk melupakan tahun”. Namun, ini lebih dari sekadar pesta biasa.
Dalam budaya Jepang, bonenkai adalah tradisi yang penuh makna.
Ini adalah waktu untuk melupakan segala hal buruk atau sulit yang terjadi sepanjang tahun, sembari merayakan pencapaian dan kebersamaan.
Tidak ada formalitas yang kaku dalam bonenkai.
Meskipun ada hierarki yang jelas di kantor, selama acara ini, semua orang duduk setara, mengobrol santai, dan bahkan bercanda tanpa ragu.
Inilah waktu ketika perbedaan antara junior dan senior, bawahan dan atasan, terasa menghilang sementara.
Sebagai karyawan baru, saya mengamati bagaimana acara tersebut berjalan dengan lancar.
Menjelang akhir pertemuan, percakapan yang awalnya fokus pada pekerjaan beralih ke topik yang lebih ringan: liburan, hobi, dan pengalaman lucu.
Dalam suasana itu, saya pun ikut terlibat dalam percakapan, baik saat ditanya oleh tamu kehormatan maupun saat berbincang dengan senior yang duduk di sebelah saya.