Baca juga: Apa Itu Visa Permanent Residence Jepang? Jadi Penduduk Tetap Tanpa Ganti Kewarganegaraan
Menurut hasil survei Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang via The Guardian, terdapat 9 juta rumah kosong per Oktober 2023 atau sekitar 14 persen dari total jumlah rumah di Jepang.
Data yang dirilis pada 30 April 2024 itu menyampaikan bahwa jumlah akiya di lapangan bisa lebih tinggi.
Lembaga Penelitian Nomura memperkirakan ada hampir 11 juta akiya dan mereka dapat mencakup lebih dari 30 persen rumah dalam satu dekade.
Asahi Shimbun menyebutkan bahwa jumlah hochi akiya mencapai 3,85 juta, naik 370.000 dibandingkan survei pada 2018.
Prefektur Wakayama dan Tokushima memiliki tingkat kekosongan tertinggi sebesar 21,2 persen dan Prefektur Yamanashi sebanyak 20,5 persen.
Baca juga: Cara Sewa Rumah atau Apartemen di Jepang untuk Orang Asing
Harga akiya tergantung sejumlah faktor misalnya lokasi, kondisi rumah, dan jaraknya dari stasiun.
Akiya tak sedikit yang ditinggalkan apa adanya, masih menyisakan furnitur, alat elektronik, atau barang lain.
Misalnya, sebuah rumah tradisional Jepang di Kota Komatsushima, Prefektur Tokushima, harganya 500.000 yen atau Rp 53 juta-an (kurs 9/12/2024).