"Selama lebih dari seribu tahun, para pembuat sake memilih dan membudidayakan jenis jamur terbaik dari semua jamur liar yang ada di luar sana," kata Taku Takahashi dari pabrik sake Toshimaya Shuzo di Tokyo, kepada AFP.
Pembuatan sake seperti yang kita kenal sekarang, di mana manusia campur tangan untuk memicu fermentasi, dikembangkan setelah banyak sekali kegagalan.
Secara umum, ada dua jenis sake yaitu terbuat murni dari beras dan yang lainnya dicampur dengan alkohol suling.
Semakin tinggi tingkat pemolesan biji-bijian, semakin manis dan kering sake tersebut.
Varietas yang lebih dipoles membutuhkan lebih banyak beras cenderung lebih mahal.
Namun, beberapa ahli gastronomi menghargai jenis yang kurang dipoles karena rasanya yang kaya dan lembut.
Pabrik sake menyesuaikan cita rasanya dengan hidangan lokal.
Misalnya di dekat Samudra Pasifik, sake kering diproduksi untuk dipadukan dengan ikan berdaging merah seperti tuna dan bonito.
Sake memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat Jepang misalnya pada acara pernikahan dan pemakaman.