Pembuat sake mencuci, merendam, dan mengukus beras itu kemudian diberi jamur khusus di atasnya yang disebut koji.
Mereka kemudian mencampurnya dengan air dan ragi untuk membuat starter.
Menambahkan lebih banyak beras kukus dan air beberapa kali memicu dua jenis reaksi kimia dalam satu tong.
Reaksi itu mengubah pati menjadi gula dan gula menjadi alkohol. Proses ini lebih rumit daripada membuat wine dari anggur yang kaya gula.
Baca juga: Sake, Minuman Fermentasi Khas Jepang yang Mengandung Alkohol
Koji adalah jamur dari bakteri yang ditemukan di negara-negara Asia yang lembap.
Jamur ini merupakan elemen penting dalam masakan Jepang. Tidak hanya digunakan untuk membuat sake, melainkan juga miso, kecap asin, dan makanan lainnya.
Genus yang ditetapkan sebagai jamur nasional Jepang disebut Aspergillus oryzae yang juga dikenal sebagai koji-kabi.
"Selama lebih dari seribu tahun, para pembuat sake memilih dan membudidayakan jenis jamur terbaik dari semua jamur liar yang ada di luar sana," kata Taku Takahashi dari pabrik sake Toshimaya Shuzo di Tokyo, kepada AFP.
Pembuatan sake seperti yang kita kenal sekarang, di mana manusia campur tangan untuk memicu fermentasi, dikembangkan setelah banyak sekali kegagalan.
Secara umum, ada dua jenis sake yaitu terbuat murni dari beras dan yang lainnya dicampur dengan alkohol suling.