Tekstur kenyal udon bisa berbeda-beda tergantung daerah asalnya. Tiap wilayah di Jepang memiliki ciri khas masing-masing dalam mengolah udon.
Salah satu contohnya adalah kishimen dari Prefektur Aichi.
Jenis ini dikenal sebagai udon pipih dengan ketebalan sekitar 1 milimeter dan lebar 7–8 milimeter.
Biasanya kishimen disajikan dengan kamaboko merah (kue ikan), makanan khas Nagoya yang memberikan sentuhan rasa lokal.
Saat ini, kishimen juga disajikan dengan kaldu dashi dan kecap asin. Beberapa variasi lainnya termasuk kari kishimen, chikara kishimen dengan kue beras, dan carbonara kishimen.
Selain kishimen panas, ada pula koro, sajian udon dingin yang umum disantap saat musim panas, ketika selera makan cenderung menurun.
Mi udon dikenal dengan bentuknya yang tebal, berbeda dari somen yang tipis namun masih satu keluarga.
Somen biasanya disantap dalam keadaan dingin dan tersedia dalam berbagai jenis, salah satunya adalah handa somen dari Prefektur Tokushima.
Handa somen memiliki ciri khas tekstur yang sedikit lebih tebal, lebih padat, dan lebih mengenyangkan dibandingkan somen biasa.