Jepang dikenal sebagai negara yang aman termasuk untuk barang hilang.
Sebagian besar orang pasti menemukan barang mereka yang hilang tak terkecuali di Tokyo dengan penduduk sekitar 14 juta jiwa. Setidaknya, selalu ada harapan barang hilang itu bisa ketemu.
"Pengunjung asing sering kali terkejut saat barang mereka kembali," kata pemandu wisata bernama Hiroshi Fujii (67).
Melaporkan barang hilang di tempat umum merupakan budaya orang Jepang yang dilakukan oleh anak-anak sampai orang tua.
"Hal pertama yang kami pikirkan adalah orang-orang yang kehilangan barang-barang mereka pasti dalam masalah, jadi saya pikir wajar bagi kami untuk melaporkannya ke polisi," kata direktur Pusat Barang Hilang dan Ditemukan Kepolisian Metropolitan Tokyo, Harumi Shoji, kepada AFP.
Baca juga: Lakukan Hal Ini saat Kehilangan atau Menemukan Barang di Jepang
Kepolisian Metropolitan Tokyo di Iidabashi, pusat Tokyo, menerima lebih dari 4 juta barang hilang tahun lalu.
Sekitar 70 persen berupa barang berharga seperti dompet, ponsel, dan dokumen penting yang berhasil dikembalikan kepada pemiliknya.
Melansir kantor berita AFP pada Sabtu (23/11/2024), jumlah barang hilang yang ditangani oleh Kepolisian Metropolitan Tokyo meningkat karena gelombang wisatawan pascapandemi naik dan ukuran gawai semakin kecil.
Earphone tanpa kabel dan kipas genggam merupakan dua barang yang semakin banyak diserahkan kepada pusat barang hilang dan ditemukan (lost and found) yang telah beroperasi sejak 1950-an itu.
Kantor polisi ini bahkan mempunyai area seluas 200 meter persegi khusus untuk payung hilang.
Sekitar 300.000 payung berasal dari tahun lalu dan hanya 3.700 yang kembali kepada pemiliknya.
"Kami memiliki lantai khusus untuk payung. Selama musim hujan, ada begitu banyak payung sehingga troli payung meluap dan kami harus menyimpannya dalam dua tingkat," ujar Shoji.
Jika barang hilang tidak diambil dalam 3 bulan, maka bakal dijual atau dibuang.
Baca juga: Pengalaman Kehilangan Dompet di Jepang
Sekitar 80 staf di Pusat Barang Hilang dan Ditemukan Kepolisian Metropolitan Tokyo memastikan barang hilang tersusun dengan baik menggunakan sistem basis data, menurut Shoji.
Semuanya diberi tanda dan disortir untuk mempercepat pengembalian ke pemilik yang sah.
Kartu identitas dan SIM adalah barang yang paling sering hilang.
"Meskipun itu hanya kunci, kami memasukkan detail seperti gantungan kunci maskot yang melekat padanya," kata Shoji di sebuah ruangan yang penuh dengan barang-barang, termasuk boneka Cookie Monster berukuran besar.
Kantor itu juga menerima barang yang dititipkan kepada staf stasiun kereta atau kantor polisi lokal kecil di seluruh Tokyo jika tidak diambil dalam waktu dua minggu.
Pada suatu sore, puluhan orang datang untuk mengambil atau mencari barang-barang mereka yang hilang di kantor tersebut.
Baca juga: Jika Anda Kehilangan Barang di Kereta
View this post on Instagram