Pasal 2 undang-undang tersebut menetapkan tujuan makan siang sekolah, salah satunya adalah menjaga dan meningkatkan kesehatan anak melalui asupan gizi yang tepat.
Makan siang sekolah kini disiapkan dengan diet seimbang untuk memastikan bahwa siswa menerima sekitar sepertiga dari nutrisi yang mereka butuhkan setiap hari.
Ketika Undang-Undang Makan Siang Sekolah direvisi dan diberlakukan pada 2009, tujuan utamanya berfokuas pada pendidikan pangan (shokuiku).
Program makan siang gratis telah berlaku secara resmi tetapi belum semua pemerintah daerah menjalankannya.
Mengutip Japan Times, dari hasil survei Kementerian Pendidikan Jepang, terdapat 43 persen atau mencapai 775 kotamadya di Jepang per tahun fiskal 2023 yang menjalankan program makan siang gratis.
Hingga Mei 2023, sebesar 98,8 persen dari seluruh SD di Jepang dan 89,8 persen dari seluruh SMP di Jepang menawarkan makanan siang gratis.
Sistem program makan siang gratis pun tergantung pada kotamadya masing-masing.
Misalnya saja Kota Kodaira di Metropolis Tokyo, menawarkan makan siang gratis untuk anak ketiga atau lebih yang sekolah SD dan SMP di Kota Kodaira.
Dilansir dari situs web Kodaira City, tentunya mereka harus berasal dari rumah tangga atau orang tua yang sama.
Contoh kasus: anak pertama dan anak kedua sekolah di SMP Kota Kodaira serta anak ketiga dan anak keempat sekolah di SD Kota Kodaira.