Ada baiknya kita bertanya tentang progres suatu pekerjaan dengan tujuan tenggat waktu pekerjaan tidak terlewat.
Kapan terakhir kali kita merasa senang jika diberi tugas oleh atasan atau senior atau justru kita merasa terbebani karena tugas tersebut dianggap berat untuk dikerjakan?
Budaya bekerja di Jepang yang banyak mengandung unsur “peraturan tidak tertulis” atau “暗黙のルール(あんもくのルール/anmoku no ru-ru)” meminta kita selalu dengan senang hati menerima suatu tugas.
Tentu saja ketika sedang sibuk oleh tugas lain kita wajib menyampaikan bahwa tugas baru tidak bisa menjadi prioritas.
Nanti atasan atau senior kita akan memberitahu mana yang seharusnya diprioritaskan atau memberikan kita rekan untuk mengerjakan bersama.
Ketika kita dengan senang hati menerima pekerjaan dari atasan, mereka akan melihat bahwa kita termasuk orang yang senang menerima tantangan baru.
Semakin sedikit atasan atau senior memberikan kita tugas, harusnya kita jadi semakin waspada mengenai keberadaan kita yang tidak “dianggap” di kantor.
Ada baiknya segera introspeksi diri dan minta diberikan tugas atau proyek baru untuk dikerjakan.
Bekerja di lingkungan asing tidaklah mudah. Namun, nilai budaya di Jepang sebetulnya tidak jauh berbeda dari di Indonesia.
Mendengarkan, mencatat, jujur, konfirmasi, jangan suka berasumsi, serta selalu berterima kasih atas suatu kepercayaan sebaiknya selalu ditanamkan dalam diri.
Baca juga: Visa Kerja SSW Jepang atau Tokutei Ginou, Simak 8 Hal Penting Ini
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Oktober 2024)
View this post on Instagram