Sumo adalah seni bela diri asal Jepang, pesumo atau rikishi bertarung satu sama lain di arena melingkar disebut dohyo.
September merupakan waktu penyelenggaraan pertandingan sumo terbesar atau turnamen Grand Sumo yang dikenal sebagai "Aki Basho" atau "September Basho".
Basho yang sebelumnya dikenal sebagai Hon-Basho adalah turnamen liga penentu peringkat dan status pegulat sumo yang dikenal sebagai banzuke.
Aki Basho diadakan di Ryogoku Kokugikan di Tokyo, tempat para pegulat bertanding dengan sengit selama 15 hari.
Baca juga: 5 Kegiatan Seru di Jepang Bulan September, Ada Turnamen Sumo!
Cara kerja pertandingan sumo yaitu dua rikishi alias pegulat sumo mendorong atau melempar lawan keluar dari arena atau menjatuhkannya menggunakan berbagai teknik.
Olahraga ini berakar kuat dalam budaya Jepang dan dianggap sebagai olahraga nasional Jepang.
Awalnya, sumo dilakukan sebagai bagian dari ritual dan festival untuk berdoa memohon panen yang melimpah.
Bahkan, ada catatan tentang Sumo dalam dokumen yang umurnya lebih dari seribu tahun lalu tepatnya sekitar abad ke-8.
Sekitar abad ke-19, orang-orang yang bermain sumo sebagai profesi muncul.
Sumo menjadi olahraga profesional dengan aturan yang teratur dan turnamen rutin, berkembang menjadi bentuk dikenal sekarang.
Ciri khas rikishi yang mewujudkan tradisi dan budaya sumo terlihat dari rambut yang disebut mage dan fisik kuat.
Mereka bertanding dengan mengenakan pakaian yang dikenal sebagai mawashi (ikat pinggang) dan penampilan mereka cukup mencolok.
Rikishi harus menguasai teknik sumo serta mempelajari berbagai tata krama dan praktik upacara.
Calon rikishi harus memenuhi persyaratan yang ketat.
Pertama, calon rikishi harus menjadi anggota sumo-beya (sumo stable/rumah sumo).
Dalam sumo-beya, banyak murid tinggal bersama di bawah pimpinan satu guru.
Kriteria tertentu juga harus dipenuhi untuk bergabung dengan sumo-beya, seperti tinggi badan, berat badan, kemampuan atletik, usia, dan latar belakang pendidikan.
Rikishi menjalani pelatihan ketat dan belajar tentang sumo sambil juga melayani pegulat senior selama berada di sumo-beya.
Secara tradisional, anak-anak yang bercita-cita menjadi rikishi bergabung dengan sumo-beya setelah lulus dari sekolah menengah pertama.
Mereka bertujuan untuk naik pangkat sebagai pegulat sumo.
Namun, akhir-akhir ini, lebih banyak murid sekolah menengah atas berlatih sumo sebagai kegiatan klub.
Mereka memperoleh pengalaman dalam turnamen amatir sebelum bergabung dengan sumo-beya.
Sensasi sumo terletak pada bentrokan hebat antara pegulat besar ini.
Menyaksikan tubuh dengan berat lebih dari 150 kilogram saling bertabrakan benar-benar memikat.
Badan pesumo besar karena mereka memakan chanko nabe (panci chanko) yang dimasak oleh pesumo secara bergiliran selama tinggal bersama di sumo-beya.
Setiap sumo-beya memiliki resep chanko nabe tradisionalnya sendiri.
Namun, umumnya chanko nabe berupa rebusan berbagai bahan seperti ayam, ikan, makanan laut, sayuran, dan tahu dalam satu panci.
Chanko mengandung nutrisi seimbang sehingga membantu rikishi tumbuh lebih besar dan lebih kuat.
Ada banyak restoran di luar sumo-beya yang menyajikan chanko nabe, semua orang dapat menyantap hidangan ini.
Saat kamu mengunjungi Jepang, cobalah menonton pertandingan sumo sehingga bisa merasakan budaya tradisional Jepang.
Jangan lupa juga coba chanko nabe untuk merasakan kehidupan seorang rikishi.
Baca juga: Mau Tahu Porsi Makan Pesumo? Ini Dia Tempatnya
Sumber:
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (September 2024)
View this post on Instagram