Proses brewing dilakukan oleh barista yang tersertifikasi. Untuk hasil ekstraksi sebanyak 150 cc dengan teknik paper drip, digunakan biji kopi 20 gram lebih banyak. Bubuk kopi yang menjadi rasa dasar khas kopi digiling dengan menggunakan penggilingan teh, kemudian digunakan teknik wave drip dengan menuangkan air panas bersuhu tinggi ke bubuk kopi. Dengan proses ini, kopi yang dihasilkan akan memiliki aroma khas biji kopi.
Jika tertarik dengan rasa kopinya, Anda harus mengecek rak kopi yang seperti toko wine. Dengan begitu Anda akan dapat merasakan pengalaman seperti berkeliling dunia meskipun menikmati kopi di rumah.
[Mi Cafeto Ropponmatsu-ten]
Alamat: Fukuoka-shi, Chuo-ku, Ropponmatsu 4-2-2 Ropponmatsu 421 1F
Akses: Jalan kaki sekitar satu menit dari stasiun Ropponmatsu
Jam buka: 11:00-19:00
Libur: Rabu
Berdiskusi tentang kopi dengan pembuat kopi yang antusias dalam penelitian
Jabatan yang tertulis pada kartu namanya adalah “Direktur Fusuku Coffee Co., Ltd”. Namun setelah mendengar ceritanya, dia adalah seorang coffeegeek (maniak kopi) asli yang membuka “laboratorium” untuk mengetahui kopi lebih dalam.
Pemilik kedai “Fusuku Coffee”, Fusuku Kohji, bisa dibilang coffee boy abadi. Pemilik kedai ini bersama stafnya berhasil meraih peringkat satu pada babak penyisihan di Kyushu “Japan Hand Drip Championship” sebanyak dua kali dengan teknik ekstraksi hand drip. Pernah juga mendapatkan juara tiga di tingkat nasional, dan terus memberikan hasil yang konsisten.
“Pada proses ekstraksi, kecepatan air panas saat menembus biji kopi cukup penting. Dark roast yang memiliki banyak gas pada biji kopinya memiliki banyak ruang untuk dilewati air panas, sehingga sebaiknya menuangkan air panas secara pelan-pelan. Sebaliknya light roast yang sulit untuk dilewati air, harus dituang dengan penuh tenaga sambil diaduk,” ujar Fusuku-san.
Selain itu, cara mengembang biji kopi pun berubah setiap harinya, sehingga kami tidak bisa melepaskan pandangan dari drip sama sekali.
Mesin espresso yang biasanya ada di dalam konter diletakkan di sisi pelanggan. Mesin ini biasanya digunakan oleh pengunjung yang sedang mencoba “Latte Art Experience” (3.000 yen, perlu reservasi), mereka selalu menggunakan mesin ini untuk membuat espresso sendiri dengan biaya 250 yen per kalinya. Bila ingin menggunakan susu ada biaya tambahan 300 yen.
Selain itu, pengunjung bisa menggunakan berbagai peralatan paper drip mulai dari Hario V60 yang biasa ditemui sampai dengan Bonavita yang sangat maniak.