OhayoJepang - Toko roti "Daikeiken Seipanjo" tidak tampak seperti toko roti pada umumnya jika hanya melihat tampak luarnya saja.
Bangunan retro yang dipenuhi hiasan stiker dan ilustrasi dari berbagai aliran musik seperti jazz, reggae, dan lainnya ini ternyata sudah dikenal luas sebagai toko roti yang identik dengan wilayah Yokkaichi, prefektur Mie, Jepang.
Toko Unik Berkonsep Hobi Sang Pemilik
Memasuki ruangan dengan pintu geser khas Jepang, Anda akan disambut oleh alunan musik jazz yang terdengar sayup dan jajaran roti yang diletakkan di dalam etalase kaca. Pajangan dari bungkus piringan hitam dan berbagai ilustrasi juga terpampang menghiasi ruangan.
Meskipun memiliki suasana toko yang mirip dengan penjual barang pernak-pernik, toko ini merupakan salah satu toko roti terbaik di Yokkaichi.
Saat ini Daieiken Seipanjo dikelola oleh generasi ketiga, Omori Yasuhiro. Toko ini didirikan oleh sang kakek pada 1937 yang kemudian diteruskan oleh ayah dari Yasuhiro sendiri.
Awalnya, Yasuhiro tidak langsung meneruskan usaha keluarganya sebagai pembuat roti. Setelah lulus kuliah, ia terlebih dahulu bekerja sebagai salesman di sebuah industri apparel.
Keinginan untuk menjadi seorang produsen mulai muncul setelah ia banyak berinteraksi dengan para penjahit. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk berhenti bekerja dan meneruskan usaha keluarganya saat mendapatkan perintah untuk pindah kerja ke luar negeri di akhir usia 20-an.
Karena tidak berpengalaman membuat roti, ia belajar dari awal pada orang-orang yang dulu bekerja pada sang kakek.
Sementara untuk suasana dan desain toko, sudah sejak lama tempat ini menjadikan "hobi" sebagai tema utamanya. Mulai dari pernak-pernik memancing saat toko masih dikelola oleh sang kakek, dan pernak-pernik sumo oleh sang ayah.
Memberitahukan ke Dunia Luar
Selain sebagai pembuat roti, Yasuhiro juga merupakan seorang DJ dan seniman. Untuk lebih memperkenalkan roti buatannya ke masyarakat luar, ia membuka stan roti pada acara-acara yang diselenggarakan di klub. Namun, entah sejak kapan dirinya pun terbawa menjadi seorang DJ.
Selain itu, ia juga ikut serta dalam kegiatan seniman seperti membuat roti bentuk topeng, dan lainnya. Berkat kegiatan inilah ia bisa mengenal seniman lainnya. Banyak barang hiasan di tokonya sekarang adalah pemberian dari mereka.
Terlepas dari kegiatan dan penampilannya yang kekinian, Yasuhiro masih tetap menggunakan peralatan serta teknik pembuatan roti yang sama seperti dulu.
Ia juga selalu membuat adonan roti setelaten mungkin, tanpa menggunakan mesin untuk mempercepat proses fermentasi dengan teknik yang disebut straight method.
Kelezatan yang Tidak Pernah Berubah
Pembuatan roti dimulai setelah Yasuhiro san bangun pada pukul 4 pagi. Jika ada acara di klub yang biasanya diadakan malam hari, ia tidak akan tidur hingga jam membuat roti dimulai.
Yang paling terkenal di Daieiken Seipanjo adalah Sweet-pan atau roti manis dengan krim rasa melon dan lelehan gula bubuk cair di bagian atas seharga 180 yen.
Roti ini tidak berubah sejak pertama kali mereka membuka toko dan tetap digemari hingga saat ini.
Berbeda dengan sekarang, dulu roti ini merupakan makanan mewah yang hanya dibeli sebagai "hadiah untuk diri sendiri". Tidak sedikit orang yang membeli roti ini untuk mengenang masa-masa tersebut.
Tokusei-Anpan atau roti isi pasta kacang merah seharga 120 yen. Roti ini juga dibuat dengan menggunakan teknik lama, dan isinya dibuat sendiri oleh pemilik toko dengan menggunakan kacang merah produksi Tokachi, Hokkaido.
Perpaduan tekstur roti yang kenyal dengan pasta kacang merah yang tidak terlalu manis ini menghasilkan roti dengan cita rasa yang lezat.
Kemudian ada Peanuts-pan seharga 120 yen yang juga populer di sini. Roti sederhana dengan isian krim kacang buatan tangan yang tidak terlalu banyak. Meskipun demikian, rasanya tetap lezat!
Yang unik dari toko roti ini adalah pembungkusnya yang retro. Bahkan ada kolektor yang datang hanya untuk membeli bungkus yang belum dibuka.
"Kami masih menggunakan bungkus roti yang didesain oleh kakek saya. Namun, kini semakin sedikit orang yang bisa membuat bungkus dengan desain tersebut. Sebetulnya kami bisa saja membuatnya dengan menggunakan komputer dan printer, tapi saya tidak merasa perlu melakukan hal seperti itu," ujar Yoshihiro.
Selain roti manis, ada banyak roti lain yang disukai para pekerja sebagai menu makan siang. Misalnya, Tamago-pan (roti telur) seharga 170 yen yang terbuat dari roti dadar dan telur yang dicampur sedikit mayones.
Roti jenis ini biasanya cepat habis saat jam makan siang. Oleh karena itu, ada baiknya jika datang pada pagi hari saat pilihan roti masih banyak. Toko ini akan tutup jika semua roti telah habis terjual.
Informasi tempat:
Alamat: Mie-ken, Yokkaichi-shi, Asahi-cho 1-10
Akses: 2 menit jalan kaki dari stasiun JR Yokkaichishi
Jam Operasional: 09.00-19.00 (tutup jika telah habis terjual)
Hari libur: Minggu dan Libur Nasional
Provided by Japan Walker™ Tokai Walker™ (11 September 2017)