5 Kesalahan Saat Lamar Kerja Kantoran di Jepang, Bikin Gagal di Tahap Awal

Ilustrasi pengajar sedang melatih teori kepada calon pekerja di Lembaga Pelatihan Kerja. PEXELS/KABOOMPICS

Bekerja di Jepang menjadi impian banyak warga Indonesia, terutama di sektor kantoran atau white-collar.

Mereka datang dengan bekal bahasa Jepang, pengalaman kerja, dan semangat tinggi. Namun, tidak sedikit yang mengalami penolakan sejak tahap awal seleksi.

Meski kualifikasi dan semangat mereka tinggi, banyak pelamar asal Indonesia gagal pada tahap pertama karena kesalahan yang tampak sepele.

Di Jepang, format dan bahasa dalam surat lamaran kerja dianggap sama pentingnya dengan isi dokumen itu sendiri.

Berikut lima kesalahan umum yang sering terjadi dalam surat lamaran kerja orang Indonesia di Jepang.

Baca juga:

1. Menggunakan Resume Gaya Barat, Bukan Rirekisho

Salah satu kesalahan paling umum adalah mengirimkan resume bergaya Barat.

Resume ini biasanya tanpa foto, menggunakan tata letak bebas, dan memakai font yang tidak formal.

Di Jepang, perusahaan menganggap hal ini sebagai tanda kurang paham budaya kerja setempat.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!