Kementerian Kesehatan bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) mengadakan Seminar Peningkatan Kompetensi Pekerja Kaigo 2025 untuk memperkuat kesiapan dan kualitas tenaga caregiver Indonesia yang akan bekerja di Jepang.
Fokus utama seminar ini adalah peningkatan standar dan kesiapan tenaga kerja di bidang keperawatan lansia.
Baca juga:
Direktur Jenderal SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Yuli Farianti, menegaskan bahwa seminar ini merupakan respons atas meningkatnya permintaan caregiver asal Indonesia di Jepang.
Melansir Antara News (11/7/2025), Jepang juga membutuhkan tenaga kerja yang memenuhi standar layanan perawatan lansia yang tinggi.
Ia menyebut Jepang sebagai negara rujukan utama karena telah memiliki sistem Kaigo yang profesional dan berstandar tinggi, didukung oleh lulusan D3 maupun S1 keperawatan.
“Indonesia bisa banyak belajar dari Jepang, bagaimana mereka beradaptasi terhadap perubahan struktur penduduk melalui transformasi sistem keperawatan menjadi layanan profesional,” kata Yuli.
Yuli juga mendorong pembaruan kurikulum pendidikan tenaga kesehatan agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja global di sektor Kaigo. Setiap tahun, Indonesia meluluskan sekitar 30 ribu perawat D3, dengan 20 persen di antaranya berasal dari Poltekkes Kemenkes.
Seminar ini membuka ruang dialog mengenai harmonisasi standar kompetensi Indonesia-Jepang dan peluang pengembangan pelatihan serta sertifikasi berbasis kebutuhan nyata tenaga Kaigo internasional.