Puasa Sambil Kerja di Jepang, Terbiasa dengan Pertanyaan Rekan Kerja

Masjid Tokyo Camii di Jepang rutin mengadakan buka puasa bersama komunitas Muslim di Jepang. SHUTTERSTOCK

Menjalani puasa di Jepang sambil bekerja memberikan pengalaman yang berbeda, terutama bagi seorang pendatang.

Tidak ada kebijakan khusus bagi Muslim yang berpuasa, jam kerja tetap berjalan normal, dan lingkungan sekitar tidak terbiasa dengan Ramadhan.

Aya, seorang Muslim yang sudah enam tahun tinggal dan bekerja di Jepang, membagikan pengalamannya menjalani puasa sambil beradaptasi dengan suasana Ramadhan di sana.

Pengalaman Puasa Pertama di Jepang

Saat pertama kali menjalani Ramadhan di Jepang antara 2017 dan 2018, Aya masih berstatus pelajar di sekolah bahasa. 

Selain sekolah, ia juga bekerja paruh waktu sebagai loper koran pada pagi hari dan di restoran setelah sekolah.

Puasa pada tahun pertamanya terasa sangat berbeda dari Indonesia, terutama karena jadwal sahur yang sangat dini, sekitar pukul 02.30 pagi.

"Setelah sahur, mau tidur jadi nanggung," cerita Aya. 

Jika di Indonesia setelah Subuh orang langsung memulai aktivitas, di Jepang sekolah dan pekerjaan baru dimulai sekitar pukul 09.00 pagi. 

Di tahun pertamanya, Aya belum bergabung dengan komunitas Muslim.

Ia menjalani Ramadhan sendirian, tanpa ada suasana Ramadhan seperti di Indonesia.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!