Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Toko Teh di Kyoto Berusia 200 Tahun, Tempat Kelahiran Genmaicha

Kompas.com - 11/Dec/2019, 16:11 WIB
Horaido Saho
Lihat Foto
Horaido Saho


OhayoJepang - Horaido Saho merupakan toko teh yang berdiri sejak tahun 1803. Spesialisasi toko ini adalah teh Uji dan terkenal sebagai tempat kelahiran genmaicha atau teh beras merah. 

Pengunjung toko ini beragam, mulai dari pelanggan tetap hingga turis yang ingin membeli teh Uji. Teh Uji memang kerap dipandang sebagai oleh-oleh khas Kyoto.  

Yasuhiro Yasumori, pemilik toko teh tersebut, mewariskan usaha ini secara turun temurun. 

“Saya senang mendengar pelanggan saya dan memberikan mereka rekomendasi jenis teh yang cocok untuk tujuan, rasa, dan cara meminum yang mereka inginkan,” kata Yasumori.

Baca juga: Seperti Apa Orang Jepang Merayakan Natal?

Yasuhiro Yasumori
Yasuhiro Yasumori

Yasuhiro Yasumori

Setelah lulus dari universitas, Yasumori masuk ke divisi penelitian industri teh Tea Industry Research Division di daerah Uji untuk pelatihan mengenai teh Uji. 

Pada saat itu, ia menjadi pengusaha toko teh pertama yang mendapatkan pelatihan semacam itu. 

Horaido Saho
Horaido Saho

Jalan Teramachi, tempat toko itu berlokasi, berisi jejeran toko mulai dari toko yang sudah berdiri bertahun-tahun hingga toko yang menjual produk trendi kekinian.

“Saya rasa ini merupakan shopping street (jalan yang dipenuhi tempat berbelanja) yang langka di Jepang,” kata Yasumori. 

“Ada toko yang menjual barang-barang bertema Buddha yang berdiri pada tahun 1600-an, tetapi di sisi lain ada toko-toko baru yang buka. Selalu ada toko baru yang buka setiap bulannya. Saya pikir ketika orang mendengar istilah ‘shopping street’, mereka akan berpikir toko untuk lokal atau toko yang cocoknya untuk turis. Namun distrik belanja di sini, memiliki semuanya,” jelas Yasumori. 

Baca juga: Sandwich dengan Isian Penuh Buah, Kreasi Koki Italia di Jepang

Ada begitu banyak toko di jalan tersebut, mulai dari toko-toko bersejarah, toko baru buka, restoran, hingga toko suvenir untuk turis. Namun, Horaido Saho masih dikunjungi oleh beragam orang mulai dari penduduk lokal hingga pelancong.

Halaman:
Editor : Silvita Agmasari

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Close Ads