OhayoJepang - “Udon Izakaya Tsuru” terletak di Fukuoka-shi, Hakata-ku, Nakasu, Jepang, yang didirikan di pinggiran sungai Hakata-gawa. Tempat ini merupakan sister shop dari washoku-izakaya (restoran masakan Jepang dan minuman beralkohol) “Grulla” yang berada di Hirao.
Di sini disajikan hidangan yang menggunakan dashi (kaldu dari ikan dan rumput laut) yang dibuat dengan penuh kehati-hatian. Hidangan ini juga populer di restoran Grulla yang menyambut tahun kelima pada bulan Juli 2018.
“Meskipun ada banyak jenis bahan mentah yang digunakan seperti kombu (rumput laut), pemilik restoran memilih bahan yang akan digunakan satu per satu. Karena sudah ada banyak restoran yang menyajikan masakan dengan rasa yang kuat, saya ingin menyajikan makanan yang bahkan bisa dirasakan kelezatannya dari dashi-nya”, kata kepala restoran Tamae Kaiji-san.
Mi tipis dan bisa diseruput lancar
Hal yang mengikat kelezatan bahan mentah yang digunakan di sini seperti tuna Makurazaki, konbu Rishiri, jamur shiitake kering, ikan terbang adalah udon Shimabara dan nyuumen Shimabara.
“Karena kota ini adalah kota bar, saya pikir bukankah mi tipis yang bisa diseruput lancar yang seperti membuat orang ingin memakannya meskipun setelah minum alkohol itu adalah hal bagus, ” kata Tamae-san.
Untuk “Ebi Nyuumen” (mi putih dan bahan lainnya direbus di kaldu) dimasukkan tahu goreng tipis, konbu ubi parut, dan tenshi no ebi (Angel Shrimp) yang dibiakkan di Kaledonia Baru dengan air laut yang aman tanpa menggunakan zat aditif. Hidangan ini dijual dengan harga 900 yen. Larutkan miso dari udangnya lalu makan, maka akan muncul rasa yang berbeda lagi.
Selain itu, mulai musim ini direkomendasikan udon dengan kelezatan dashi yang lebih mendalam, seperti “Kare Udon” seharga 1.000 yen dan hiyashi-somen (mi putih dingin) atau udon seharga 500 yen yang direndam ke mentsuyu (bumbu dapur dari dashi, kecap asin, sake manis, gula) yang hanya ada pada musim panas saja.
Masakan yang dibuat dengan rinci
Tidak hanya dashi, hampir semua masakan dibuat dengan rinci dan berhati-hati dari awal sampai mencapai tahap dressing atau pemberian ponzu (campuran kecap asin dan sari jeruk).
“Saya akan melakukan yang terbaik untuk mengolah bahan dengan kualitas yang baik. Menggunakan daging bagi Mino merupakan salah satu keputusan terbesar saya. Dagingnya sangat lembut dan rasanya juga dibuat ringan sehingga mudah dimakan. Saya ingin pelanggan menikmati setiap masakan yang dibuat dengan telaten ini,” tutur Tamae-san, yang terus melakukan persiapan bahan saat restoran sedang beroperasi juga.
Restoran ini buka setiap hari dari petang hingga keesokan paginya pukul 9, Tamae-san menjalankan restorannya selama 15 jam sendirian.
“Saya juga mengantarkan masakan ke bar di sekitar sini (hanya untuk pembelian di atas 1.000 yen). Tetapi karena saya sendirian, saya kadang memohon izin untuk pergi ke luar sebentar kepada pelanggan tetap. Jika ada waktu yang tenang seperti itu, saat ada pelanggan yang baru datang saya akan menolak meskipun ada yang menelepon, saya ingin menjaga suasana pada saat itu,” tutur Tamae-san.
Karena di sini ada berbagai macam craft beer, wine, dan shochu (minuman beralkohol Jepang yang mirip vodka) yang dipilih dengan hati-hati oleh sang pemilik, restoran ini bisa dianggap sebagai izakaya maupun tempat untuk shime (tempat terakhir setelah minum-minum). Jika Anda sering mengunjungi wilayah Nakasu, Anda harus mencoba datang ke tempat ini sekali-kali.
Informasi tempat:
Udon Izakaya Tsuru
Alamat: Fukuoka-ken, Fukuoka-shi, Hakata-ku, Nakasu 3-6-7 Gallery Yamato Building 1F
Jam operasional : 18:00 - 9:00 (esok harinya)
Hari libur: Minggu
Jumlah kursi: 12 kursi (boleh merokok)
Provided by Japan Walker™, Kyushu Walker™ (11 July 2018)