Pintu masuk ke restoran mie soba ini berada tepat di sudut tempat kedua jalan bertemu, sehingga restoran ini sangat mudah ditemukan dari sisi manapun Anda berjalan.
Ini merupakan tampilan depan dari restoran tersebut. Seperti terlihat pada papan nama, tempat ini buka 24 jam sehari. Jadi cocok untuk tempat makan saat lapar tengah malam.
Ada makanan imitasi yang terbuat dari lilin dipajang dekat pintu masuk. Jepang memang terkenal dengan model makanan yang terbuat dari lilin. Bahkan di toko-toko bahan masak di area Kappabashi, makanan imitasi ini dijual sebagai suvenir yang populer.
Soba dan Udon khas Jepang tidak menggunakan minyak maupun lemak. Jadi, beberapa orang menganggap hidangan ini kurang mengenyangkan. Jika Anda makanan yang lebih mengenyangkan, tambahkan tempura khas Jepang yang terkenal itu.
Seperti di foto, hidangan ini adalah udon panas dengan isian “kakiage tempura” atau dikenal juga dengan “tempura udon (panas)”. Kakiage berisikan gorengan udang kecil dan sayuran yang dibalur tepung. Tempura ini cukup mengenyangkan. Benda hijau yang ada di kanan atas dari mangkok adalah rumput laut “wakame”.
Kebanyakan restoran cepat saji ala Jepang menggunakan mesin tiket pemesanan makanan seperti tampak pada foto di atas. Anda membeli tiket dari mesin tersebut dan menukarkannya dengan makanan. Ini penampakan mesin tiket (lihat foto). Dengan cara ini, Anda bisa membeli makanan tanpa perlu mengucapkan sepatah kata pun.