Jika di Indonesia banjir identik dengan air kotor, di Jepang bahaya utama justru lubang got dalam yang tersembunyi.
Peserta diajarkan menggunakan tongkat panjang untuk memeriksa jalan agar tidak terperosok.
Latihan membuka pintu yang terhalang air membuat risiko itu terasa sangat nyata.
Simulasi topan juga memberikan perspektif baru.
Di Indonesia, angin kencang jarang menimbulkan kerusakan besar dan sulit diprediksi.
Di Jepang, topan bisa membawa angin hingga 60 km/jam, namun jalurnya relatif mudah diperkirakan.
Kamu bisa memantau prakiraan cuaca lebih awal untuk mempersiapkan diri menghadapi dampaknya.
Pada latihan kebakaran, saya belajar bahwa bahaya utama bukan selalu api.
Asap tebal dan beracun dapat membuat pernapasan mustahil hanya dalam hitungan menit.
Meski apartemen modern di Indonesia juga dilengkapi alarm kebakaran, pelajaran tentang bahaya asap adalah hal baru bagi saya.