OHAYOJEPANG - Saya tumbuh di Indonesia dan merasa sudah paham bagaimana bereaksi saat bencana datang.
Setelah pindah ke Jepang, pandangan itu berubah sepenuhnya.
Titik balik terjadi ketika saya ikut latihan simulasi bencana di Honjo Bousaikan, Tokyo, bersama staf asing lainnya.
Pelatihan tersebut membuat saya sadar bahwa selama ini saya belum benar-benar siap menghadapi situasi darurat.
Di Honjo Bousaikan, kegiatan dimulai dengan menonton film edukasi dan belajar mengenali tanda keselamatan.
Setelah itu, peserta diajak mencoba simulasi realistis untuk gempa bumi, banjir, topan, dan kebakaran.
Beberapa materi edukasi juga tersedia dalam bentuk video online berbahasa Jepang yang bisa diakses publik.
Baca juga:
Simulasi yang saya jalani memberi banyak kejutan.
Salah satunya adalah ketika mencoba membuka pintu melawan tekanan air banjir setinggi 20 sentimeter.