Sebanyak 19 persen di antaranya bahkan mengaku sering merasa depresi atau kehilangan minat melakukan sesuatu.
Menurut Garcia, memikirkan ikigai sejak muda dapat menjadi jalan untuk menjaga kesehatan mental dan fisik di masa depan.
Psikiater Viktor Frankl pernah menegaskan bahwa manusia tidak butuh hidup tanpa tantangan, melainkan butuh perjuangan demi tujuan yang berharga.
Menurut BBC (8/8/2017), secara bahasa ikigai terdiri dari dua kata yaitu iki yang berarti hidup dan gai yang bermakna nilai.
Menurut Akihiro Hasegawa, psikolog klinis dari Toyo Eiwa University, kata gai berasal dari kata kai yang berarti kerang.
Kerang pada masa Heian (794-1185) dianggap sangat berharga, sehingga ikigai dimaknai sebagai nilai dalam menjalani hidup.
Kata ini masih sering dipakai dalam bahasa Jepang modern, misalnya pada yarigai (nilai dari melakukan sesuatu) atau hatarakigai (nilai dari bekerja).
Psikiater Mieko Kamiya yang menulis buku Ikigai-ni-tsuite pada 1966 menjelaskan bahwa ikigai mirip dengan kebahagiaan, tetapi ada perbedaan nuansa.
Ikigai membuat seseorang tetap menatap masa depan, bahkan ketika sedang menghadapi masa sulit.
Hasegawa menambahkan, ikigai lebih dekat dengan seikatsu atau kehidupan sehari-hari, bukan jinsei yang berarti rentang hidup.