Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Populasi Jepang Turun, Lebih Sedikit dari Penduduk Pulau Jawa

Kompas.com - 18/08/2025, 09:40 WIB

Jumlah penduduk Jepang per 1 Januari 2025 tercatat sekitar 124,3 juta jiwa, termasuk warga negara asing yang tinggal di negara tersebut.

Angka ini lebih kecil dibandingkan jumlah penduduk Pulau Jawa yang mencapai 156,9 juta jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 10 Juni 2025.

Jika hanya menghitung warga negara Jepang, populasinya bahkan lebih rendah, yakni sebanyak 120.653.227 jiwa.

Perbandingan ini menunjukkan bahwa Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih besar dibandingkan seluruh Jepang, meski luas wilayahnya jauh lebih kecil.

Menurut laporan Kyodo News yang dirilis pada 6 Agustus 2025, penurunan populasi warga Jepang tahun ini merupakan yang terbesar sejak pencatatan dimulai pada 1968.

Survei demografi dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang menunjukkan penurunan jumlah penduduk asli Jepang selama 16 tahun berturut-turut.

Sepanjang 2024, jumlah warga negara Jepang berkurang sekitar 908.000 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga:

Orang Jepang memadati stasiun subway untuk liburan musim panas.
Orang Jepang memadati stasiun subway untuk liburan musim panas.

Lebih Banyak Warga Meninggal daripada Lahir

Selama 2024, Jepang hanya mencatat 687.689 kelahiran, yang merupakan angka terendah dalam sejarah negara tersebut.

Pada saat yang sama, jumlah kematian mencapai 1,59 juta jiwa, menjadikannya angka tertinggi yang pernah dicatat.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa jumlah kematian hampir dua kali lipat lebih besar dibandingkan angka kelahiran.

Tren penyusutan populasi ini tidak hanya terjadi di satu wilayah, tetapi meluas ke berbagai daerah, terutama di wilayah pedesaan dan bagian utara Jepang.

Sementara itu, arus perpindahan penduduk ke kota-kota besar seperti Tokyo masih terus berlangsung.

Secara nasional, penurunan populasi Jepang mencapai 0,75 persen dalam satu tahun terakhir.

Ilustrasi warga asing di Jepang.
Ilustrasi warga asing di Jepang.

Jumlah Warga Asing di Jepang Naik Tajam

Berbeda dengan populasi warga Jepang yang menurun, jumlah penduduk asing di Jepang justru meningkat tajam.

Per 1 Januari 2025, tercatat 3.677.463 warga asing tinggal di Jepang, naik 354.089 jiwa atau setara 10,65 persen dari tahun sebelumnya.

Ini menjadi peningkatan tertinggi sejak pencatatan warga asing dimulai pada 2013.

Sebanyak 85,77 persen dari total warga asing berada dalam kelompok usia produktif dan berkontribusi mengisi kebutuhan tenaga kerja di Jepang.

Prefektur Hokkaido mencatat peningkatan tertinggi jumlah warga asing sebesar 19,57 persen.

Namun, peningkatan ini juga memicu kekhawatiran sebagian warga Jepang terkait isu imigrasi.

Beberapa partai politik, seperti Sanseito, memperoleh dukungan lebih besar dengan mengusung kampanye pembatasan imigrasi melalui slogan “Japan First”.

Partai tersebut mengalami lonjakan suara dalam pemilu Majelis Tinggi Jepang pada Juli 2024.

Warga Tokyo dan Chiba Bertambah

Dari seluruh wilayah di Jepang, hanya Tokyo dan Prefektur Chiba yang mencatat pertumbuhan jumlah penduduk selama 2024.

Peningkatan ini mencakup warga negara Jepang dan warga asing yang bermigrasi ke wilayah metropolitan.

Tokyo menjadi satu-satunya wilayah yang mengalami kenaikan jumlah warga negara Jepang, meski angkanya hanya 0,13 persen.

Sebaliknya, Prefektur Akita mengalami penurunan populasi tertinggi sebesar 1,91 persen.

Penurunan tajam juga terjadi di Prefektur Aomori sebesar 1,72 persen dan Prefektur Kochi sebesar 1,71 persen.

Data ini menunjukkan bahwa populasi warga Jepang menyusut tidak hanya di daerah terpencil, tetapi merata di hampir seluruh wilayah.

Ilustrasi orang tua di Jepang.
Ilustrasi orang tua di Jepang.

Populasi Lansia Makin Banyak

Struktur demografi Jepang saat ini menunjukkan tren penuaan yang makin jelas.

Warga lanjut usia berusia 65 tahun ke atas mencakup 29,58 persen dari total populasi Jepang.

Kelompok usia produktif 15 hingga 64 tahun mencakup 59,04 persen dari populasi nasional.

Kedua kelompok ini mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski begitu, pertumbuhan jumlah lansia dan menurunnya angka kelahiran menjadi tantangan besar dalam menjaga keseimbangan demografi.

Kondisi ini menimbulkan beban sosial dan ekonomi, terutama dalam aspek tenaga kerja, layanan kesehatan, dan jaminan sosial.

Pemerintah Jepang masih terus mencari kebijakan yang efektif untuk menanggulangi tren penurunan populasi warga Jepang ini secara berkelanjutan.

Sumber:

  • Kyodo News
  • Badan Pusat Statistik Indonesia (https://sumsel.bps.go.id/id/statistics-table/2/NTczIzI%3D/jumlah-penduduk-menurut-provinsi.html)
          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.