Pemerintah Jepang mengusulkan kenaikan gaji bulanan bagi pegawai negeri sipil (PNS) di posisi administrasi sebesar rata-rata 15.014 yen (sekitar Rp 1,6 juta) atau naik 3,62 persen dari gaji sebelumnya.
Kenaikan gaji tertinggi dalam 34 tahun terakhir ini berlaku pada tahun fiskal 2025 yang berlangsung hingga Maret 2026.
Baca juga:
Usulan kenaikan gaji tersebut disampaikan oleh Otoritas Kepegawaian Nasional Jepang (National Personnel Authority) sebagai upaya mempertahankan daya saing dalam menarik sumber daya manusia.
Melansir Kyodo News (7/8/2025), hal ini menanggapi tren kenaikan upah yang cukup besar di sektor swasta Jepang.
Selain gaji bulanan, otoritas juga merekomendasikan peningkatan bonus tahunan dari 4,6 bulan menjadi 4,65 bulan gaji.
Ini merupakan tahun keempat secara berturut-turut pemerintah Jepang mengusulkan kenaikan baik pada gaji maupun bonus.
Jika usulan ini disetujui oleh Sekretaris Kabinet dan menteri terkait, rata-rata gaji tahunan PNS administrasi akan naik sebesar 263.000 yen (sekitar Rp 29 juta).
Total penghasilan tahunan mereka akan menjadi sekitar 7.143.000 yen (sekitar Rp 790 juta).
Saat ini, rata-rata usia pegawai dalam kelompok ini adalah 41,9 tahun.
Rekomendasi ini juga diperkirakan akan diikuti oleh pemerintah daerah, sehingga pegawai lokal kemungkinan turut mengalami kenaikan gaji berdasarkan acuan dari pusat.
Setiap tahun, otoritas kepegawaian Jepang meninjau data penggajian dari sektor swasta untuk menentukan penyesuaian gaji pegawai negeri.
Tujuannya adalah menjaga keseimbangan antara pendapatan di sektor publik dan swasta.
Mulai tahun fiskal 2025, metode pengumpulan data diperbarui dengan fokus pada perusahaan besar yang umumnya memberikan gaji lebih tinggi.
Langkah ini diambil agar penyesuaian gaji lebih mencerminkan realitas pasar tenaga kerja saat ini.
Perubahan strategi ini juga menanggapi kondisi kekurangan tenaga kerja serta inflasi yang masih berlangsung.
Dua tahun berturut-turut, perusahaan besar di Jepang tercatat memberikan kenaikan upah bulanan rata-rata lebih dari lima persen.
Pemerintah Jepang juga mengusulkan kenaikan gaji awal bagi pegawai baru pada tahun fiskal 2025 untuk menarik lebih banyak pelamar muda, terutama di tengah menurunnya jumlah pendaftar.
Lulusan universitas akan mendapat tambahan gaji awal sebesar 12.000 yen, sementara lulusan SMA menerima kenaikan sebesar 12.300 yen.
Sebagai ilustrasi, seorang birokrat pemula yang masuk melalui jalur karier akan menerima gaji awal sebesar 301.200 yen per bulan (sekitar Rp 33 juta), naik dari nominal sebelumnya.
© Kyodo News
View this post on Instagram