Rekomendasi ini juga diperkirakan akan diikuti oleh pemerintah daerah, sehingga pegawai lokal kemungkinan turut mengalami kenaikan gaji berdasarkan acuan dari pusat.
Setiap tahun, otoritas kepegawaian Jepang meninjau data penggajian dari sektor swasta untuk menentukan penyesuaian gaji pegawai negeri.
Tujuannya adalah menjaga keseimbangan antara pendapatan di sektor publik dan swasta.
Mulai tahun fiskal 2025, metode pengumpulan data diperbarui dengan fokus pada perusahaan besar yang umumnya memberikan gaji lebih tinggi.
Langkah ini diambil agar penyesuaian gaji lebih mencerminkan realitas pasar tenaga kerja saat ini.
Perubahan strategi ini juga menanggapi kondisi kekurangan tenaga kerja serta inflasi yang masih berlangsung.
Dua tahun berturut-turut, perusahaan besar di Jepang tercatat memberikan kenaikan upah bulanan rata-rata lebih dari lima persen.
Pemerintah Jepang juga mengusulkan kenaikan gaji awal bagi pegawai baru pada tahun fiskal 2025 untuk menarik lebih banyak pelamar muda, terutama di tengah menurunnya jumlah pendaftar.
Lulusan universitas akan mendapat tambahan gaji awal sebesar 12.000 yen, sementara lulusan SMA menerima kenaikan sebesar 12.300 yen.
Sebagai ilustrasi, seorang birokrat pemula yang masuk melalui jalur karier akan menerima gaji awal sebesar 301.200 yen per bulan (sekitar Rp 33 juta), naik dari nominal sebelumnya.
© Kyodo News
View this post on Instagram