Namun, hubungan mereka dengan sang bibi mulai memburuk.
Persediaan makanan makin menipis dan sang bibi mulai bersikap kasar, bahkan menuduh mereka hanya membebani.
Seita akhirnya memutuskan untuk keluar dari rumah bibi dan tinggal bersama Setsuko di tempat perlindungan bom yang telah lama ditinggalkan.
Di sana, mereka mencoba menciptakan dunia kecil mereka sendiri.
Seita dan Setsuko menangkap kunang-kunang untuk menerangi tempat tinggal mereka.
Namun keesokan harinya, Setsuko menemukan semua kunang-kunang telah mati.
Ia menggali kuburan kecil dan mengubur serangga-serangga itu sambil bertanya, “Kenapa mereka harus mati? Kenapa ibu harus mati?”
Kondisi mereka semakin memburuk.
Makanan hampir habis, dan Seita mulai mencuri makanan dari petani serta menjarah rumah-rumah saat serangan udara.
Ia bahkan sempat tertangkap, lalu berusaha membawa Setsuko ke dokter.