Jeffrey Hall, dosen Studi Jepang di Kanda University of International Studies, menyatakan bahwa menguatnya dukungan terhadap partai-partai sayap kanan mencerminkan kekecewaan terhadap LDP.
Hal ini juga terlihat dari keberhasilan partai oposisi kecil lainnya seperti Partai Demokrat untuk Rakyat yang kini mengantongi 16 kursi, naik signifikan dari lima kursi sebelumnya.
Rintaro Nishimura dari The Asia Group menambahkan, pemilih ingin menunjukkan ketidakpuasan terhadap politik arus utama.
Ia mencontohkan undang-undang yang disahkan di bawah pemerintahan Kishida untuk mendukung kesadaran LGBTQ, yang dianggap sebagian pemilih konservatif sebagai pengkhianatan terhadap nilai-nilai lama LDP.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dinilai kemungkinan besar akan mengundurkan diri setelah koalisi pemerintahan mengalami kemunduran besar dalam pemilu majelis tinggi.
Hal ini disampaikan oleh sejumlah eksekutif Partai Demokrat Liberal (LDP) pada Rabu (23/7/2025).
Melansir Kyodo News (23/7/2025), menurut para pejabat LDP, keputusan akhir mengenai pengunduran diri kemungkinan akan diumumkan oleh Ishiba pada Agustus mendatang.
Saat ini, tekanan dari anggota partai untuk meminta pertanggungjawaban atas hasil pemilu semakin meningkat.
Pada hari yang sama, Ishiba bertemu dengan tiga mantan perdana menteri yaitu Taro Aso, Yoshihide Suga, dan Fumio Kishida di kantor pusat LDP.
Pertemuan itu menjadi peristiwa langka antara pemimpin aktif dan para pendahulunya.