Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Cerita Lucu di Jepang, Salah Dengar “Take a Breast” Saat Rontgen Dada

Kompas.com - 24/07/2025, 09:39 WIB

Bagi sebagian besar perusahaan dan institusi pendidikan di Jepang, pemeriksaan kesehatan merupakan hal wajib yang harus dijalani tak lama setelah kedatangan. 

Prosesnya sederhana seperti mengukur tinggi dan berat badan, tes darah, menjawab beberapa pertanyaan seputar kesehatan, lalu pemeriksaan rontgen dada.

Namun bagi Masdica, seorang pekerja asal Indonesia yang baru dua hari mendarat di Jepang, pengalaman ini justru jadi momen yang cukup canggung.

Jet lag dan kesalahpahaman bahasa membuat segalanya terasa membingungkan.

Baca juga:

“Take a Breast” atau “Take a Breath”?

Saat tiba giliran pemeriksaan rontgen dada, teknisi dengan sopan berkata, “Please lift your shirt and put your chest on the panel… and take a breast.”

Apa yang Masdica dengar: “Take a breast…”
Apa yang dimaksud teknisi: “Take a breath.”

Masdica pun terdiam, panik dalam hati. Kalimat itu berulang kali diminta untuk diulang.

Sepuluh kali bertanya, “Sorry, could you say that again?” hanya membuat wajah sang teknisi semakin bingung dan lelah.

Sampai akhirnya, sebuah gerakan tangan yang menjelaskan maksud sebenarnya menyelamatkan keadaan. Masdica hanya diminta untuk menarik napas dalam, bukan yang lain.

Lega? Tentu. Malu? Sedikit. Tapi juga jadi pengalaman lucu yang tak terlupakan.

Mengapa Salah Paham Ini Bisa Terjadi?

Beberapa faktor berikut bisa menjelaskan mengapa momen ini terjadi, terutama pada pendatang baru di Jepang:

1. Perangkap Fonetik

Dalam aksen bahasa Inggris ala Jepang, bunyi vokal pendek pada kata breath ([breθ]) terdengar sangat mirip dengan breast ([brɛst]) terutama jika diucapkan cepat. 

Selain itu, bahasa Jepang tidak mengenal konsonan rangkap seperti th, sehingga “breath” bisa terdengar seperti “buresuto” dari lidah penutur Jepang.

2. Otak Penuh oleh Informasi Baru

Jet lag ditambah lingkungan yang asing membuat otak bekerja ekstra. Dalam kondisi seperti ini, otak cenderung menangkap kata yang paling familier.

Maka, breath bisa saja otomatis terdengar sebagai breast oleh otak Masdica.

3. Budaya Menghormati

Dalam konteks medis di Jepang, banyak pasien merasa sungkan untuk menginterupsi atau meminta penjelasan ulang.

Akibatnya, kesalahpahaman bisa terjadi berulang sebelum ada yang berani bertanya atau mengonfirmasi maksud sebenarnya.

Belajar Lewat Tawa

Pengalaman seperti ini menyimpan pelajaran penting:

  • Perjelas dan Ulangi
    Kalau ragu, ulangi dengan parafrase. Misalnya: “Jadi saya perlu menarik napas dalam, ya?”
  • Amati Gerakan Tubuh
    Bahasa tubuh sering membantu menjembatani celah komunikasi. Gerakan tangan ke panel dada sebenarnya sudah cukup memberi petunjuk bahwa maksudnya adalah menghirup napas.
  • Jangan Takut Bertanya
    Meski canggung, kalimat sederhana seperti “Maaf, bisa diulangi pelan-pelan?” bisa mencegah kesalahpahaman lebih lanjut.

Pengingat Sederhana yang Penuh Arti

Setiap pendatang baru di Jepang atau negara mana pun pasti punya cerita “oops” versi mereka sendiri.

Entah memesan makanan yang salah, membungkuk di saat yang tidak tepat, atau seperti Masdica, salah dengar instruksi medis.

Namun justru dari kejadian seperti inilah kita belajar tentang ritme bahasa, kebiasaan budaya, dan ketahanan diri.

Saat dikenang di kemudian hari, pengalaman ini bisa jadi bahan candaan ringan yang mencairkan suasana.

Jadi, jika suatu hari kamu diminta “take a breast”, tersenyumlah, pikirkan “take a breath”.

Kekeliruan budaya yang bisa ditertawakan nanti adalah bagian terbaik dari perjalanan itu sendiri.

Artikel ditulis oleh Karaksa Media Partner (Juli 2025)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.