Saat mendengar makanan Jepang, pasti langsung terbayang ramen.
Mulai dari semangkuk ramen panas di kedai sibuk Tokyo sampai mie instan yang dikenal di seluruh dunia, ramen sudah menjadi ikon kuliner Jepang.
Namun, siapa sangka, ramen juga punya versi dingin yang justru populer saat musim panas, yaitu hiyashi ramen (冷やしラーメン).
Baca juga:
Ramen dingin muncul sebagai jawaban atas panasnya musim panas di Jepang.
Di daerah utara seperti Prefektur Yamagata, orang-orang sudah lama memilih menikmati ramen tanpa kuah panas.
Proses pembuatannya cukup sederhana. Mie direbus seperti biasa, lalu langsung dibilas dengan air es supaya teksturnya tetap kenyal dan segar.
Kuahnya, baik berbasis kecap asin, miso, atau wijen, disiapkan terpisah dan didinginkan di lemari es.
Tidak jarang, es batu juga ditambahkan langsung ke dalam mangkuk agar suhu tetap dingin hingga suapan terakhir.
Hidangan ini makin lengkap dengan tambahan topping seperti mentimun, tomat, telur rebus iris, nori, atau potongan ayam dan ham dingin.
Salah satu jenis ramen dingin yang populer adalah hiyashi chuka (冷やし中華), yang sering muncul di menu restoran selama musim panas.
Selain menyegarkan, cold ramen juga praktis dibuat di rumah karena prosesnya tidak terlalu rumit.
Ramend ingin bukan sekadar inovasi modern.
Hidangan ini sudah ada sejak 1950-an di Kota Sendai, Prefektur Miyagi, ketika seorang pemilik kedai menciptakannya untuk memanjakan pelanggan yang kepanasan.
Sejak saat itu, ramen dingin menjadi menu musim panas yang banyak dicari di berbagai daerah.
Lebih dari sekadar makanan musiman, ramen dingin juga mencerminkan budaya makan orang Jepang yang selalu menyesuaikan diri dengan musim.
Prinsip shun (旬), yaitu menikmati bahan makanan di musim terbaiknya, terlihat jelas dalam hidangan ini.
Kalau ramen panas identik dengan kuah babi atau miso yang kental, ramen dingin menawarkan rasa lebih ringan dan segar, sering dipenuhi sayuran.
Dengan sensasi baru yang menyenangkan, ramen dingin menjadi bukti bahwa ramen bukan hanya soal mie panas, tetapi juga bagaimana kuliner Jepang selalu beradaptasi dengan alam dan musim.
Sumber:
Konten ditulis oleh Karaksa Media Partner (Juli 2025)
View this post on Instagram