Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Gaji & Benefit

Kekurangan Tenaga Kerja, Perusahaan di Jepang Berlomba Naikkan Gaji Karyawan

Kompas.com - 07/07/2025, 03:22 WIB

Survei Reuters yang dilakukan Januari lalu menunjukkan bahwa dua dari tiga perusahaan di Jepang merasa kekurangan tenaga kerja telah berdampak cukup serius terhadap operasional mereka.

Di tengah inflasi yang masih tinggi, para pekerja kini memiliki posisi tawar yang lebih kuat.

Seorang pejabat pemerintah yang tak disebutkan namanya menyebut, ada kesadaran baru di kalangan pelaku usaha bahwa kenaikan gaji di atas laju inflasi bukan lagi pilihan, melainkan sudah menjadi standar baru.

Saat ini, inflasi Jepang yang diukur dari indeks harga konsumen inti berada di sekitar 3,7 persen.

Harga bahan makanan segar juga terus naik, memengaruhi daya beli masyarakat.

Dalam situasi ini, kenaikan upah menjadi faktor penting untuk menjaga konsumsi, yang menjadi penopang utama pemulihan ekonomi Jepang.

Ilustrasi orang bekerja di Jepang.
Ilustrasi orang bekerja di Jepang.

Bonus Musim Panas Tertinggi

Tak hanya gaji bulanan, bonus musim panas yang diberikan perusahaan besar juga mencetak rekor baru.

Keidanren, kelompok lobi bisnis terbesar di Jepang, melaporkan bahwa rata-rata bonus tahun ini naik 4,37 persen dibanding tahun lalu, mencapai 990.848 yen atau sekitar Rp 123,8 juta.

Lembaga riset Mizuho Research & Technologies memperkirakan tren kenaikan gaji ini masih akan berlanjut pada 2026.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.