Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Cara Fresh Graduate Indonesia Kerja di Jepang, Program Ini Cocok buat Kamu!

Kompas.com - 04/07/2025, 11:52 WIB

Bekerja di Jepang menjadi impian banyak pemuda Indonesia. Jepang dikenal dengan teknologi yang maju, budaya kerja yang terstruktur, dan perekonomian yang stabil.

Negara ini telah lama menjadi tujuan utama bagi mereka yang mencari kesempatan karier di luar negeri.

Bagi lulusan baru Indonesia tanpa latar belakang pendidikan Jepang, mimpi bekerja di sana sering terkendala oleh iklan lowongan kerja yang membingungkan.

Banyak persyaratan yang sulit dipahami.

Iklan lowongan kerja di Jepang sering kali menyertakan persyaratan yang tidak langsung terlihat, seperti "new graduate welcome", "JLPT N2 required", atau "must understand Japanese business etiquette".

Bagi banyak pelamar asing, ini bisa membingungkan dan membuat mereka merasa kurang percaya diri.

Lalu, bagaimana cara bersaing di pasar kerja yang terlihat lebih menguntungkan bagi mereka yang sudah mengenal sistem Jepang lebih dalam?

Artikel ini akan mengupas tantangan tersebut, sekaligus menunjukkan bagaimana lulusan Indonesia mulai mengubah hambatan ini menjadi peluang.

Baca juga:

Ilustrasi orang bekerja di bidang pertanian.
Ilustrasi orang bekerja di bidang pertanian.

Krisis Demografi Jadi Peluang

Jepang saat ini menghadapi krisis demografi yang cukup serius.

Populasi semakin menua dan tingkat kelahiran yang menurun membuat pasar tenaga kerja Jepang membutuhkan pekerja terutama di sektor profesional seperti teknik, TI, dan layanan bisnis. 

Hal ini membuka peluang besar bagi pekerja asing, termasuk dari Indonesia, untuk mengisi kekosongan tersebut.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang (MHLW), jumlah pekerja asing di Jepang meningkat pesat, mencapai lebih dari 2 juta orang pada 2023.

Untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja ini, Jepang memperkenalkan visa "Specified Skilled Worker" (Tokutei Ginou) dan "Highly Skilled Professional."

Visa ini memungkinkan perusahaan untuk merekrut talenta asing, meskipun sebagian besar pelamar masih berasal dari mereka yang sudah belajar di Jepang.

Di sinilah tantangan bagi lulusan baru Indonesia yang belum memiliki gelar dari universitas Jepang.

Mengatasi Tantangan: Bagaimana Lulusan Indonesia Bisa Menembus Pasar Kerja Jepang

1. Rekrutmen Internasional: Peluang dari Portal Global

Meskipun tantangan ini nyata, ada tanda-tanda perubahan. Salah satu perubahan besar adalah munculnya portal rekrutmen internasional.

Banyak perusahaan Jepang kini mulai memasang iklan lowongan kerja di platform global seperti LinkedIn, Indeed Japan (EN), dan Jobs in Japan.

Iklan-iklan ini sering kali mencantumkan deskripsi dalam bahasa Inggris dan secara eksplisit menyebutkan "foreigners welcome".

Perubahan ini dipercepat oleh pandemi, yang mendorong perusahaan untuk mengadopsi rekrutmen jarak jauh dan mencari kandidat di luar Jepang.

Kini, pelamar internasional, termasuk dari Indonesia, semakin mudah untuk mengakses lowongan pekerjaan di Jepang.

Platform ini memberi peluang bagi lulusan baru Indonesia untuk bersaing di pasar kerja Jepang tanpa harus melalui saluran tradisional.

2. Kemitraan Pemerintah Indonesia dan Jepang

Selain itu, kemitraan antara Indonesia dan Jepang juga semakin erat. Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia (Kemnaker) telah menjalin berbagai perjanjian mobilitas tenaga kerja dengan Jepang.

Program-program ini fokus pada sektor-sektor seperti perawatan kesehatan, manufaktur, dan teknik.

Salah satu program yang kini populer adalah SSW Indonesia, yang membantu menjembatani lulusan Indonesia dengan pekerjaan di Jepang, meskipun tanpa latar belakang pendidikan Jepang.

Pada tahun 2024, lebih dari 50.000 orang Indonesia berhasil dikirim ke Jepang melalui program keterampilan yang difasilitasi pemerintah.

Sebagian besar dari mereka bekerja di sektor-sektor profesional yang semakin diminati di Jepang.

Ini membuka peluang besar bagi lulusan baru Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Ilustrasi perawat lansia sedang mengajak jalan-jalan orang lansia.
Ilustrasi perawat lansia sedang mengajak jalan-jalan orang lansia.

3. Pelatihan Khusus dan Agen Pencocokan Pekerjaan

Beberapa lembaga kini memberikan pelatihan khusus untuk mempersiapkan lulusan Indonesia memasuki pasar kerja Jepang.

Sekolah bahasa yang menawarkan pelatihan JLPT (Japanese Language Proficiency Test) dan kursus keterampilan lunak untuk memahami budaya kerja Jepang semakin banyak.

Beberapa agen juga membantu mempersiapkan CV dan memberikan panduan cara memahami iklan lowongan kerja yang sering kali penuh dengan nuansa.

Berkat inisiatif ini, lulusan Indonesia tidak hanya dipersiapkan untuk memenuhi syarat bahasa, tetapi juga untuk memahami cara kerja Jepang secara menyeluruh.

Lembaga ini, baik yang dikelola swasta maupun yang berbasis NGO, semakin banyak memberikan pelatihan dan webinar yang membantu calon pekerja memahami cara kerja di Jepang secara lebih baik.

Mengubah Hambatan Menjadi Peluang

Meskipun bekerja di Jepang sebagai lulusan baru Indonesia tanpa gelar Jepang bukan hal yang mudah, itu bukanlah hal yang mustahil.

Lulusan Indonesia yang berhasil menembus pasar kerja Jepang biasanya memahami bahwa kunci sukses bukanlah mencari celah dalam sistem, tetapi memahami sistem itu sendiri.

Perjalanan untuk bekerja di Jepang memang membutuhkan waktu dan usaha.

Namun, dengan memahami budaya kerja Jepang, mempersiapkan diri dengan pelatihan yang tepat, serta menggunakan saluran perekrutan yang benar, lulusan Indonesia dapat memperbesar peluang mereka.

Ini bukan tentang berpura-pura menjadi sesuatu yang mereka tidak, melainkan tentang belajar bagaimana menunjukkan kemampuan dan pengalaman mereka dengan cara yang dimengerti oleh pemberi kerja Jepang.

Dengan pemahaman yang tepat dan strategi yang matang, impian bekerja di Jepang dapat tercapai, membuka peluang besar di dunia profesional yang penuh tantangan dan pengalaman.

Sumber:

  • Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan (https://www.mhlw.go.jp/stf/seisakunitsuite/bunya/0000148322.html)
  • Kementerian Kehakiman Jepang (https://www.moj.go.jp/isa/content/001434838.pdf)
  • Japan Institute for Labour Policy and Training/JILPT (https://www.jil.go.jp/english/reports/)
  • Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia (https://kemnaker.go.id/)
  • JETRO (https://www.jetro.go.jp/en/invest/setting_up/section4/page9.html)

Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Juni 2025)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.