Chikaho juga berperan penting dalam situasi darurat.
Saat gempa Hokkaido Eastern Iburi mengguncang pada 2018, banyak warga yang terjebak dan mencari perlindungan sementara di jalur ini.
Area bawah tanah Chikaho memang dirancang sebagai fasilitas darurat, termasuk sebagai tempat bermalam jika diperlukan.
Bagi saya, informasi ini memberi kesan mendalam tentang bagaimana Sapporo memikirkan warganya.
Infrastruktur tidak hanya dibuat untuk kenyamanan, tapi juga untuk keselamatan.
Di kota yang dikenal dengan salju tebal dan risiko gempa, keberadaan tempat seperti Chikaho sangat berarti.
Chikaho adalah contoh bagaimana sebuah kota bisa menghadirkan solusi praktis tanpa mengorbankan kenyamanan.
Jalur ini tidak hanya mempermudah mobilitas saat musim dingin, tapi juga menghadirkan pengalaman baru bagi siapa pun yang berjalan di dalamnya.
Baik bagi warga lokal maupun wisatawan, menjelajah Chikaho bisa menjadi bagian menarik dari perjalanan di Sapporo.
Meski berada di bawah tanah, Chikaho tetap hidup dan terasa hangat. Bukan hanya secara fisik, tapi juga dalam suasana dan semangat kotanya.
Penulis: Axel, orang Indonesia yang kerja di Tokyo. Ia hobi bernyanyi, mendengarkan musik, dan jalan-jalan di kota.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Juni 2025)
Sumber:
View this post on Instagram