Ketahanan tanaman ini terhadap cuaca ekstrem membuatnya cocok dikembangkan di berbagai wilayah.
Tanaman ini juga tidak membutuhkan pestisida, sehingga lebih ramah lingkungan.
Kota Kasugai di Prefektur Aichi dikenal sebagai pusat budi daya kaktus hias sejak 1953.
Namun, hanya dua petani di kota tersebut yang mengembangkan kaktus sebagai bahan pangan.
Kini, sekitar 10 restoran di Kasugai menyajikan menu berbahan dasar kaktus. Menu yang ditawarkan beragam, dari ramen hingga makanan penutup.
Sekolah dasar dan menengah di Kasugai pun turut menyajikan kari kaktus lengkap dengan korokke (kroket Jepang) beberapa kali dalam setahun.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya mengenalkan kaktus sebagai bahan pangan sehat sejak dini.
Supermarket Watahan yang beroperasi di Prefektur Nagano juga mulai menjual kaktus ini sejak Mei.
"Kami ingin meningkatkan kesadaran dan menjadikannya sebagai sayuran umum di Jepang," ujar perwakilan Watahan.
Tanaman kaktus pir berduri juga mendapat perhatian dari kalangan ahli, baik di Jepang maupun dunia.