Bayangkan sebuah kereta komuter di Tokyo yang penuh sesak pada jam sibuk. Setiap harinya, lebih dari delapan juta orang menaikinya.
Namun, suasananya terasa hening. Tidak ada teriakan, tidak ada musik keras. Hanya suara pelan dari pergerakan dan konsentrasi dalam diam.
“Bahkan saat kereta sangat padat... tetap saja sunyi. Tak ada yang berbicara dengan suara keras,” kata seorang pengguna kereta.
Suasana tersebut begitu memesona hingga banyak orang asing, termasuk penulis artikel ini, ikut terbawa dan menerapkan perilaku penuh hormat itu.
Lantas, mengapa transportasi umum di Jepang bisa begitu senyap?
Sistem transportasi perkotaan di Jepang sangat besar dan vital.
Berdasarkan data Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT), jaringan kereta di Tokyo melayani jutaan penumpang setiap hari.
Transportasi ini menjadi tulang punggung kehidupan kota. Namun, menariknya, suasana di dalamnya tetap tenang dan teratur.
Baca juga: