Jepang memiliki sistem pekerja sosial sekolah sejak 2008.
Pekerja sosial fokus pada masalah sosial siswa, seperti kesulitan ekonomi keluarga, hubungan keluarga, dan latar belakang sosial siswa.
Mereka wajib memiliki kualifikasi tertentu, seperti pekerja sosial profesional, pekerja kesehatan mental, atau spesialis lain yang berpengalaman di bidang pendidikan dan kesejahteraan sosial.
Mereka sangat penting dalam membangun kerja sama antara sekolah dengan lembaganya seperti pusat layanan anak atau dinas sosial.
Tugas utama pekerja sosial sekolah adalah berkonsultasi dengan keluarga siswa tentang kesulitan sosial yang dialami.
Selain itu, mereka juga menghubungkan orang tua siswa dengan layanan kesejahteraan sosial dan jaminan sosial yang diperlukan.
Di Jepang, terdapat lembaga khusus bernama Jidō Sōdanjo atau Pusat Konsultasi Anak.
Mereka menangani kasus serius seperti kekerasan terhadap anak, penelantaran, atau masalah psikologis berat.
Kasus kekerasan anak yang ditemukan di sekolah biasanya dilaporkan oleh guru atau pekerja sosial sekolah kepada Jidō Sōdanjo.
Lembaga ini merupakan institusi utama di Jepang yang bertugas menangani kasus kekerasan anak.
Melalui koordinasi erat dengan sekolah, Jidō Sōdanjo memastikan setiap anak mendapat perlindungan serta bantuan yang tepat tanpa pendekatan keras atau metode disiplin militer.
Sumber:
View this post on Instagram