Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Bukan Barak Militer ala Dedi Mulyadi, Ini 4 Cara Jepang Atasi Anak Bermasalah

Kompas.com - 19/06/2025, 16:23 WIB

Baru-baru ini, kebijakan Dedi Mulyadi mengirim siswa nakal ke barak militer untuk melatih kedisiplinan ramai dibicarakan.

Kebijakan tersebut dianggap sebagai solusi agar anak-anak lebih disiplin dengan metode pelatihan bergaya militer.

Namun, Jepang memiliki pendekatan berbeda dalam menangani siswa bermasalah.

Jepang lebih mengutamakan konseling psikologis, dukungan sosial, serta perlindungan anak daripada pendekatan disiplin ketat bergaya militer.

Berikut ini empat cara Jepang menangani anak bermasalah di sekolah melansir jurnal Pediatrics International berjudul "Compulsory educational mental health support system in Japan" (2020) oleh Nishio A. dan kawan-kawan.

Baca juga:

Ilustrasi siswa sekolah di Jepang melakukan konseling psikologis dengan konselor sekolah.
Ilustrasi siswa sekolah di Jepang melakukan konseling psikologis dengan konselor sekolah.

1. Konseling Psikologis di Sekolah

Sejak 1995, Jepang memperkenalkan sistem konselor sekolah untuk menangani masalah siswa seperti bolos, menolak masuk kelas, dan gangguan mental.

Konselor sekolah umumnya berlatar belakang psikolog klinis.

Mereka memberikan konseling individual secara humanis, mendengarkan siswa dengan empati, tanpa menghakimi atau memberikan hukuman fisik.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.