Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Istri Jepang Pegang Semua Gaji Suami, Bapak-bapak Dapat Uang Saku Bulanan

Kompas.com - 16/06/2025, 16:43 WIB

Sementara itu, sekitar 23 persen responden saja yang mengaku membuat keputusan anggaran bersama pasangan mereka.

Ilustrasi istri Jepang memberikan uang saku bulanan untuk sang suami. Praktik ini disebut okozukai.
Ilustrasi istri Jepang memberikan uang saku bulanan untuk sang suami. Praktik ini disebut okozukai.

Pergeseran Tren Manajer Keuangan Rumah Tangga

Dalam budaya Jepang, mengelola keuangan rumah tangga sering dipandang sebagai tugas perempuan, bagian tak terpisahkan dari peran seorang istri, ibu, dan pengatur rumah.

Penelitian menunjukkan bahwa kehadiran anak-anak di rumah tangga justru makin memperkuat sistem pengelolaan uang oleh pihak perempuan.

Namun, pada pasangan suami-istri yang sama-sama bekerja, peran perempuan dalam mengelola keuangan cenderung sedikit berkurang.

Meskipun sistem okozukai masih dominan, ada gelombang baru yang mulai terlihat sejak 2005.

Sistem pengelolaan uang alternatif seperti partial pooling (penggabungan sebagian) dan pengelolaan independen mulai menunjukkan peningkatan.

Hal itu memberi sinyal bahwa peran perempuan sebagai manajer keuangan rumah tangga di Jepang mulai sedikit bergeser.

Sebagai contoh, dalam sistem parsial ini, pasangan Jepang yang punya rekening bank bersama tetap memiliki dompet terpisah.

Jadi, meskipun ada dana yang digabungkan, masih ada bagian yang dikelola secara pribadi. Pergeseran ini bisa jadi cerminan adaptasi terhadap gaya hidup modern.

Ilustrasi perempuan Jepang yang bekerja mengatur keuangan rumah tangga.
Ilustrasi perempuan Jepang yang bekerja mengatur keuangan rumah tangga.

Stres Keuangan Jadi Momok Rumah Tangga Jepang

Mengelola keuangan rumah tangga rupanya menjadi sumber stres utama bagi pasangan berusia 30 tahun sampai 40 tahun di Jepang menurut hasil survei bank di Jepang, Sony Bank, pada Februari 2023.

Sebanyak 57,2 persen responden merasakan stres "sangat" atau "agak" karena masalah keuangan; seperti melansir Nippon.com (22/3/2023).

Dari jumlah tersebut, terdapat 56,8 persen responden mengatakan pernah berselisih paham dengan pasangan soal keuangan rumah tangga.

Penyebab utamanya adalah tidak punya cukup tabungan dan pengeluaran terlalu besar dibanding pendapatan.

Sumber:

  • Advances in Life Course Research berjudul "Money management over the course of marriage: Parenthood, employment and household financial organization in Japan" (2023) oleh Çineli dan Mugiyama (https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1040260823000199?via%3Dihub#)
  • The Mainichi (https://mainichi.jp/english/articles/20250110/p2a/00m/0bu/018000c)
  • The Japan Times (https://www.japantimes.co.jp/news/2011/07/05/business/okozukai-vs-hesokuri-an-alternate-view-of-home-economics/)
  • Statista (https://www.statista.com/statistics/1085711/japan-budget-planning-decision-maker-married-couple/)
  • Nippon.com (https://www.nippon.com/en/japan-data/h01617/)
          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.