Tiga prefektur tersebut berada di posisi puncak.
Menurut survei daring yang melibatkan total 4.700 orang berusia 20 hingga 59 tahun itu, pengeluaran uang saku bulanan termasuk untuk makan siang.
Baca juga:
Sistem uang saku bulanan untuk suami atau bapak-bapak di Jepang telah mengakar dalam budaya Jepang.
Pasalnya, sejak sekitar abad ke-12, perempuan Jepang secara tradisional memegang kendali penuh atas keuangan rumah tangga, terlepas dari status pekerjaan mereka.
Pada pertengahan 1970-an saja, sekitar 97 persen ibu rumah tangga di perkotaan dan 66 persen di pedesaan Jepang sudah mengelola anggaran rumah tangga.
Praktik ini sedikit menurun, tetapi pada 2019, lebih dari 50 persen rumah tangga masih setia dengan sistem pengelolaan keuangan tradisional ini.
Penemuan itu disampaikan pada jurnal Advances in Life Course Research berjudul "Money management over the course of marriage: Parenthood, employment and household financial organization in Japan" (2023) oleh Çineli dan Mugiyama.
Angka ini menunjukkan betapa kuatnya tradisi ini bertahan hingga saat ini.
Menambahkan dari Statista, sebuah survei pada Juli 2022 terhadap para istri di Jepang mengungkap bahwa lebih dari 62 persen responden merasa merekalah yang paling bertanggung jawab dalam merencanakan anggaran rumah tangga.