Saat hujan pertama tsuyu mulai membasahi jendela dapur di Jepang, aroma khas musim ini pun muncul. Masa ini dikenal juga sebagai 'hujan buah plum'.
Di atas meja, mangkuk besar berisi buah ume berwarna hijau giok menebarkan wangi seperti almond yang berpadu dengan aroma kayu lembap.
Inilah penanda datangnya umeshigoto atau secara harfiah berarti 'pekerjaan prem'.
Orang Jepang mengolah buah plum mentah menjadi acar, sirup, atau minuman keras yang akan menyemarakkan hidangan hingga musim panas berlalu.
Baca juga:
Di dapur, jemari mulai mencabut batang kecil yang melekat erat pada buah ume.
Stoples kaca berdenting dan gula batu beradu seperti hujan es saat ditumpuk bersama buah secara berlapis.
Sebagian orang menaburkan garam kasar di atas ume kuning yang mulai matang untuk dijadikan umeboshi.
Lalu, menindihnya dengan batu sungai yang telah dipoles, sementara suara hujan menjadi latar alami.
Dalam satu rumah, tiga aroma hadir bersamaan: aroma alkohol tajam dari umeshu, wangi manis dari sirup buah yang mulai mengalir, dan sensasi laut dari ume yang diasinkan.
Kombinasi ini menjadi pertanda bahwa musim umeshigoto telah dimulai.
Kementerian Pertanian Jepang mengingatkan bahwa kebersihan toples, buah yang benar-benar kering, dan sedikit alkohol food-grade adalah langkah awal untuk mencegah jamur.
Buah ume hijau tidak boleh dimakan mentah karena mengandung senyawa sianogenik yang hanya bisa diurai lewat penggaraman, pemanis, atau fermentasi.
Puisi dalam antologi kuno Man’yōshū dari abad ke-8 telah memuji keindahan buah prem jauh sebelum bunga sakura merebut perhatian.
Pada era Sengoku, tentara membawa umeboshi sebagai persediaan untuk mengobati luka dan mengatasi rasa haus.
Hingga kini, masyarakat Jepang masih percaya bahwa 'satu umeboshi sehari menjauhkan dari dokter' berkat kandungan asam sitrat yang dipercaya mampu melawan rasa lelah saat musim panas.
Umeshigoto bukan sekadar soal rasa, melainkan juga tentang kemandirian dan menghargai musim.
Proses ini memerlukan waktu berminggu-minggu, menguji kesabaran saat gula perlahan larut, warna buah berubah, dan rasa pun makin matang.
Kerja keras pada Juni ini membuahkan hasil saat musim gugur tiba.
Bola nasi dengan isian ume, teh hangat beraroma sirup buah plum saat musim dingin.
Ada pula umeboshi berwarna merah muda untuk menyambut Tahun Baru.
Semua itu menjadi imbalan dari tangan lengket mengolah buah plum pada musim hujan.
Sumber:
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Juni 2025)
View this post on Instagram