Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

11 Fakta Menarik Timnas Jepang, Pemain Legendanya Jebolan Sepak Bola SMA

Kompas.com - 11/06/2025, 17:12 WIB

Tim nasional Jepang memenangi pertandingan kontra timnas Indonesia semalam (10/6/2025) dengan skor 6-0.

Samurai Blue, julukan timnas Jepang, bermain menarik perhatian publik global dengan performa di lapangan serta etika yang mereka tunjukkan.

Timnas Jepang yang menduduki peringkat ke-15 FIFA ini punya sejumlah fakta menarik. Simak ya!

1. Sejarah Sepak Bola Jepang Hampir 1 Abad

Asosiasi Sepak Bola Jepang (Japan Football Association/JFA), yang pada awal pendiriannya bernama Dai-Nippon Shukyu Kyokai (Greater Japan Football Association), didirikan pada September 1921.

Melansir situs web Japan Football Association, inisiatif pendirian JFA didorong oleh penyerahan FA Silver Cup oleh The Football Association (The FA) kepada Jepang pada November 1919. 

Pada bulan yang sama, Turnamen Sepak Bola Asosiasi Nasional perdana turut diselenggarakan, kini namanya Emperor's Cup atau Piala Kaisar.

JFA kemudian resmi bergabung dengan FIFA pada Mei 1929.

2. Berjuluk Samurai Blue

Menurut Web Japan, julukan Samurai Blue adalah inisiatif dari Japan Football Association (JFA) yang dicetuskan untuk mendukung tim Jepang pada Piala Dunia FIFA 2006 di Jerman. 

Frasa ini menjadi pilihan favorit penggemar dalam jajak pendapat yang diadakan pada Januari 2006.

Nama ini menggabungkan kata samurai, prajurit kuno Jepang yang telah dikenal luas secara global, dengan warna biru pada seragam tim nasional. 

Samurai Blue bermakna semangat juang, kebanggaan, menjunjung tinggi fair play, serta keinginan kuat untuk meraih kemenangan.

Baca juga:

Daichi Kamada merayakan gol dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Jepang vs Bahrain di Saitama pada 20 Maret 2025.
Daichi Kamada merayakan gol dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Jepang vs Bahrain di Saitama pada 20 Maret 2025.

3. Alasan Seragam Tim Warna Biru

Bendera nasional Jepang, Hinomaru, tidak mengandung unsur warna biru. Namun, timnas Jepang secara historis mengenakan seragam biru.

Mengutip Goal, salah satu teori menyebutkan bahwa kesuksesan tim dalam Far Eastern Championship Games 1930 menjadi pemicu pemilihan seragam warna biru.

Pasalnya, mereka memenangkan gelar dengan seragam biru pada pertandingan tersebut.

Sejak saat itu, biru menjadi warna utama timnas Jepang dalam sepak bola.

Seragam variasi warna lain juga pernah digunakan seperti putih dengan aksen biru pada 1980-an dan dengan garis putih serta berlian merah pada 1990-an.

4. Simbol Gagak Berkaki Tiga Lambang Matahari

Lambang tim nasional Jepang menampilkan Yatagarasu yakni gagak berkaki tiga dari mitologi Jepang yang melambangkan matahari.

Yatagarasu digambarkan sedang memegang bola berwarna merah solid yang menyerupai cakram merah atau matahari pada bendera nasional.

5. Sepak Bola di Jepang Populer Sejak Olimpiade 1964

Menurut Web Japan popularitas sepak bola di Jepang mengalami peningkatan signifikan setelah timnas berhasil mencapai perempat final Olimpiade Tokyo 1964 dan meraih medali perunggu pada Olimpiade Mexico City 1968.

Prestasi ini menjadi faktor penting bagi perkembangan dan ketertarikan masyarakat Jepang terhadap sepak bola.

Penggawa Liverpool FC Wataru Endo kala memperkuat Timnas Jepang dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Indonesia vs Jepang, Jumat (15/11/2024) di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta.
Penggawa Liverpool FC Wataru Endo kala memperkuat Timnas Jepang dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Indonesia vs Jepang, Jumat (15/11/2024) di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta.

6. Turnamen Sepak Bola Sekolah Menjamur

Menurut Web Japan, salah satu momen krusial dalam sepak bola Jepang adalah pembentukan J-League pada 1993.

Berdirinya liga Jepang profesional ini menggeser bisbol sebagai olahraga favorit di kalangan siswa SMP laki-laki; berdasarkan survei dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Jepang.

Menambahkan dari situs web FIFA, dari situ turnamen sepak bola sekolah menengah juga menjadi budaya olahraga Jepang.

Turnamen ini menarik antusiasme tinggi dari berbagai kalangan usia, menunjukkan tingkat keterlibatan akar rumput yang jarang ditemukan di negara lain.

Sekolah dengan program sepak bola umumnya memiliki lebih dari seratus anggota, dengan persaingan internal yang ketat dan mampu menarik pelatih serta pemain terbaik.

Legenda timnas Jepang Keisuke Honda ketika ditemui awak media di Stadion ASIOP, Jakarta Pusat, Minggu (8/6/2025).
Legenda timnas Jepang Keisuke Honda ketika ditemui awak media di Stadion ASIOP, Jakarta Pusat, Minggu (8/6/2025).

7. Legenda Timnas Jepang Keisuke Honda Jebolan Sepak Bola SMA

Salah satu contoh adalah legenda timnas Jepang, Keisuke Honda.

Ia justru bersinar saat bermain di sepak bola sekolah menengah, bukan dari akademi sepak bola. 

Honda memilih untuk bermain di Seiryo High School yang terletak di Prefektur Ishikawa karena tidak mampu menembus tim U-18 Gamba Osaka.

Dia pernah mencetak dua gol saat Piala Dunia 2010.

Bahkan, dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP) di Piala Asia 2011 menyusul kemenangan Samurai Blue.

8. Jalur Universitas Menuju Tim Nasional

Selain jalur sekolah menengah, sepak bola universitas di Jepang juga menawarkan standar kompetitif tinggi, bahkan mendekati level semi-profesional.

Banyak pemain kunci tim nasional saat ini, seperti Kaoru Mitoma (Brighton) dan Kyogo Furuhashi (Celtic), menempuh jalur universitas sebelum berkarier di liga-liga Eropa. 

Takefusa Kubo mencetak gol untuk Timnas Jepang saat melawan Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025.
Takefusa Kubo mencetak gol untuk Timnas Jepang saat melawan Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025.

9. Tren Pemain Muda Berkarier di Eropa

Keberhasilan Timnas Jepang dalam beberapa dekade terakhir tidak terlepas dari keberanian para pemain mudanya untuk berkarier di liga-liga top Eropa sejak usia dini. 

Mengutip Transfermarkt; beberapa pemain timnas Jepang yang berkarier di Eropa seperti Takefusa Kubo (Real Sociedad), Daichi Kamada (Lazio), dan Wataru Endo (Liverpool).

10. Komik Captain Tsubasa Pengaruhi Sepak Bola Jepang

Melansir situs web FIFA Museum, manga Captain Tsubasa yang pertama kali dirilis pada 1981 menjadi fenomena global yang membangkitkan gairah sepak bola di Jepang dan dunia. 

Serial ini memainkan peran krusial dalam membentuk budaya sepak bola, terutama di wilayah yang olahraganya masih dalam tahap perkembangan.

Banyak pemain top, termasuk Hidetoshi Nakata mengakui bahwa Captain Tsubasa telah memicu kecintaannya pada sepak bola. 

Baca juga:

Suporter Timnas Jepang tetap konsisten menjaga budaya bersih-bersih memungut sampah meski tim kebanggaan mereka takluk 0-1 dari Kosta Rika pada laga Grup E Piala Dunia 2022 di Ahmed bin Ali Stadium, Minggu (27/11/2022).
Suporter Timnas Jepang tetap konsisten menjaga budaya bersih-bersih memungut sampah meski tim kebanggaan mereka takluk 0-1 dari Kosta Rika pada laga Grup E Piala Dunia 2022 di Ahmed bin Ali Stadium, Minggu (27/11/2022).

11. Bersih-bersih Stadion sebagai Membudaya

Timnas Jepang dan para suporternya secara konsisten meninggalkan stadion dan ruang ganti dalam keadaan bersih setelah pertandingan.

Pemain bahkan sering meninggalkan catatan terima kasih dalam berbagai bahasa untuk staf stadion.

Praktik ini berakar pada nilai budaya Jepang yang disebut atarimae (当たり前).

Konsep ini berarti bahwa menjaga kebersihan, bertanggung jawab, dan menghormati lingkungan adalah hal yang sudah seharusnya dilakukan, bukan suatu tindakan istimewa.

Bagi mereka, tidak melakukannya justru merupakan hal yang aneh.

Dampaknya sangat positif; terlepas dari hasil pertandingan, tim dan penggemar Jepang selalu mendapatkan pujian atas sikap mereka.

Banyak pengagum di seluruh dunia yang tidak hanya terpukau oleh performa permainan mereka, tetapi juga oleh sikap dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Kebiasaan menjaga kebersihan ini telah ditanamkan sejak dini di Jepang, khususnya di lingkungan sekolah.

Setiap kelas memiliki jadwal piket untuk menyapu, mengelap meja, dan merapikan papan tulis secara bergantian.

Sumber:

  • Japan Football Association (https://www.jfa.jp/eng/about_jfa/history/)
  • Web Japan
    https://web-japan.org/trends/buzz/bz0606.html#
    https://web-japan.org/kidsweb/explore/sports/q6.html
  • FIFA (https://www.fifa.com/en/news/articles/japan-unique-combination-football-education)
  • Goal (https://www.goal.com/en/news/explained-japan-samurai-blue-nickname-national-team-colours/bltc5b01bbc7ba77a75)
  • FIFA Museum (https://www.fifamuseum.com/en/explore/fifamuseumplus/blog/fifa-museum-pays-tribute-to-captain-tsubasas-legacy-and-cultural-impact)
  • Transfermarkt (https://www.transfermarkt.com/japan/legionaere/verein/3435)
          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.