Serial ini memainkan peran krusial dalam membentuk budaya sepak bola, terutama di wilayah yang olahraganya masih dalam tahap perkembangan.
Banyak pemain top, termasuk Hidetoshi Nakata mengakui bahwa Captain Tsubasa telah memicu kecintaannya pada sepak bola.
Baca juga:
Timnas Jepang dan para suporternya secara konsisten meninggalkan stadion dan ruang ganti dalam keadaan bersih setelah pertandingan.
Pemain bahkan sering meninggalkan catatan terima kasih dalam berbagai bahasa untuk staf stadion.
Praktik ini berakar pada nilai budaya Jepang yang disebut atarimae (当たり前).
Konsep ini berarti bahwa menjaga kebersihan, bertanggung jawab, dan menghormati lingkungan adalah hal yang sudah seharusnya dilakukan, bukan suatu tindakan istimewa.
Bagi mereka, tidak melakukannya justru merupakan hal yang aneh.
Dampaknya sangat positif; terlepas dari hasil pertandingan, tim dan penggemar Jepang selalu mendapatkan pujian atas sikap mereka.
Banyak pengagum di seluruh dunia yang tidak hanya terpukau oleh performa permainan mereka, tetapi juga oleh sikap dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Kebiasaan menjaga kebersihan ini telah ditanamkan sejak dini di Jepang, khususnya di lingkungan sekolah.
Setiap kelas memiliki jadwal piket untuk menyapu, mengelap meja, dan merapikan papan tulis secara bergantian.
Sumber:
View this post on Instagram